Latest News

Showing posts with label Dunia Alam. Show all posts
Showing posts with label Dunia Alam. Show all posts

Thursday, August 30, 2012

[MUST SEE] Perjuangan tak Kenal Lelah Tunanetra Penjaga Pulau Cangke [pic]


Sepasang Suami Istri TUA MENGHIJAUKAN PULAU Cengkeh



Di Pulau Cangkeh, Pangkep, kisah dua insan penyandang tuna netra ini bermula. Pengabdian yang tulus tak berpamrih hingga kisah cinta abadi dua anak manusia. Sejak 40 tahun silam, Pulau Cangkeh hanya onggokan daratan tak berpenghuni di tengah-tengah perairan Kabupaten Pangkep. Pulau tak berpenghuni itu tandus. Tak ada satupun warga yang menghuni pulau seluas 10 kilometer persegi ini.

Hingga suatu ketika, sepasang suami istri bernama Daeng Abu dan Maidah, datang dan mulai menghidupkan pulau. Kedatangan Abu dan Maidah, bukan tanpa cerita tragis. Karena penyakit kusta yang diidapnya sejak kecil, Abu dan istrinya diasingkan oleh warga. Bertahun-tahun mereka hidup berpindah. Daeng Abu yang juga buta akhirnya memilih meninggalkan daratan menggunakan perahu. Mereka akhirnya terdampar di Pulau Cangkeh yang berjarak 10 mil dari Kota Pangkep.

Melihat kondisi Pulau Cangkeh yang saat itu amat memprihatinkan, hati Abu terpanggil. Dia mulai menanaminya dengan pohon cemara laut dan berbagai tumbuhan lain.

Hasilnya, kini setelah 40 tahun, Pulau Cangkeh berubah menjadi satu pulau yang hijau. Bak hutan kecil di tengah laut.
Suasana damai nan rindang itu saya rasakan saat menyambangi pulau ini, pekan lalu. Walau hanya dihuni dua orang lansia, pulau ini tampak terawat. Pulau ini menjadi salah satu ikon habitat penyu di Sulsel. Bahkan berkat pengabdiannya terhadap Pulau Cangkeh, Abu pernah mendapatkan penghargaan dari Dompet Dhuafa, atas jasanya yang penuh dedikasi, mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk lingkungan.
Hewan dan manusia pun sekarang banyak yang memanfaatkan kerindangan pulau itu. Pulau itu kini menjadi tempat bertelur secara alamiah bagi penyu-penyu dan rumah bagi ribuan spesies burung. Meskipun tak mampu melihat, setiap hari Abu mengawasi semua tanaman di Pulau Cangkeh dan suka mengingatkan para nelayan yang singgah untuk menjaga kebersihan pulau.

Tak ada warga lain di sana, kecuali rimbunan semak belukar dan nyiur serta nyanyian ombak yang senantiasa mewarnai kehidupan sang penghuninya.
Tak hanya itu, kini pulau tersebut semakin sepi saat ditinggalkan ratusan ekor penyu yang kembali ke habitatnya karena musim bertelur telah usai, hanya dua bulan dalam setahun yakni pada pertengahan tahun.



"Populasi penyu yang singgah bersarang dan bertelur di pulau ini semakin berkurang. Jika tahun lalu, kami bisa mendapatkan 152 butir telur penyu per musimnya. Sekarang, tidak sampai angka 100 lagi. Penyebabnya karena banyaknya warga yang berburu penyu di sekitar pulau. Apalagi mereka marak menggunakan bagan trowl yang menjaring semua biota laut termasuk penyu," ucapnya.

Saat musim bertelur penyu, ia dan istri sangat terhibur. Bukan hanya karena kepekaan malam sirna berkat kehadiran hewan-hewan ini, namun juga berarti ada pendapatan tambahan untuk mereka melanjutkan hidup.

"Kami merawat penyu-penyu. Dua kolam yang dibangun atas bantuan Pemkab Pangkep, diperuntukkan bagi penetasan penyu. Jika musim bertelur kolam-kolam itu banyak berisi telur untuk nantinya menjadi tempat penetasan penyu kecil. Meski kondisi kami makin memprihatinkan di sini, kami tidak akan berhenti menjaga lingkungan, merawat penyu-penyu agar tidak punah," nada daeng Abu bersemangat.

Menjadi Raja dan Ratu di Pulau "Penyu" hanya cerita lain dari Daeng Abu, yang kini telah berumur 60 tahun dan Maidah, 59 tahun, setidaknya untuk ukuran masyarakat dengan kehidupan yang serba glamor. Bermukim di Pulau Cengkeh, berdua, bagaikan raja dan ratu yang kini mulai merenta. Tubuh mereka tak lagi sekuat dulu, aktivitasnya sangat tergantung pada bantuan sang istri yang setia mendampinginya.

Meski demikian, kehidupan yang terasing di pulau, tanpa tetangga dan sanak saudara tidak menjadikannya larut dalam kesedihan. Keduanya menjalani rutinitasnya seperti biasa. Hidup di rumah panggung berukuran tujuh kali empat meter. Segala aktivitas rumah tangga berjalan normal. Mereka memasak, makan, istirahat hingga bercanda gurau, hanya berdua.

"Fasilitas di sini sangat terbatas, tak ada listrik, tak ada air tawar, apa lagi toko dan warung. Kami biasa menghibur diri dengan mendengarkan bisikan angin malam," katanya.

Ternyata kisah romeo dan juliet bukanlah kisah cinta paling romantis di dunia ini. Ada cinta tulus yang tak berujung. Mereka adalah pasangan paling sempurna, meski tak berwujud sempurna. Daeng Abu tak perlu bunga, cokelat, atau perhiasan untuk meluluhkan hati istrinya, hanya sebuah ketulusan, mengabdikan diri kepada alam dan mereka mampu hidup bersama selama 40 tahun."Jika boleh meminta, saya sangat ingin senter dan radio, nak. Selama ini saya tak pernah merasakan bagaimana indahnya cahaya itu,” katanya.




Spoiler for pic:


Spoiler for pic:






sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15700936

Wednesday, August 29, 2012

UNIK nya PERKAMPUNGAN NGAPUNG di RAWA RAWA - SUDAN



he swamps of Sudd in South Sudan are among the largest wetlands in the world. Located in the delta of White Nile, it covers the average area of 30,000 sq. km. During the raining season the wetland can extend to over 130,000 sq. km, which is as much as the size of England. The Sudd is considered almost impenetrable overland or by boat. The abundant water-loving plants form the massive moving blocks. The swamps of Sudd are inhabited by the Dinkas, one the Sudanese ethnic groups.



Tuesday, August 28, 2012

jalan jalan ke GURUN SAHARA yukz... salah satu gurun TERBESAR didunia




1 Amazing Sahara (11 pics)


2 Amazing Sahara (11 pics)


3 Amazing Sahara (11 pics)


4 Amazing Sahara (11 pics)


5 Amazing Sahara (11 pics)


6 Amazing Sahara (11 pics)


7 Amazing Sahara (11 pics)


8 Amazing Sahara (11 pics)


9 Amazing Sahara (11 pics)


10 Amazing Sahara (11 pics)


11 Amazing Sahara (11 pics)


Saturday, August 25, 2012

Mengintip Keindahan Wisata Danau Teluk Gelam, Oki , Sum-Sel


Tahukah Kalian Tempat wisata Danau Teluk gelam ?
Tepatnya di Oki , Sum-Sel . Disini Pernah Di tempati Sebagai Ajang pelaksanaan PON XVI ( Pekan Olahraga Nasional ) Dan Jamnas ( Jambore Nasional ) Salah satu Ajang NasionaL juga. Di Teluk gelam kita bisa Melihat Pemandangan danau alam yg indah . Selain pemandangan alam Danau Teluk Gelam itu juga menawarkan fasilitas olahraga air yang menantang. Di pinggiran danau terdapat dermaga untuk dayung dan ski air, lengkap dengan menara start dan finis, pondok pemandu (align's hut), serta pembuatan tribun untuk penonton.
Langsung Saja Kita Lihat Gambarnya :

Spoiler for Pintu Gerbang:
Spoiler for Pintu Gerbang Menuju Teluk gelam:


Spoiler for Pintu Gerbang:

Spoiler for Danau:
Spoiler for Danaunya :


Spoiler for Danau:


Spoiler for Danau :

Spoiler for Tempat Mandi juga :

Spoiler for Sky Air:
Spoiler for Sky air :


Spoiler for Sky air :


Spoiler for Sky air :
Spoiler for Hotelnya:
Spoiler for Hotel :



Spoiler for Hotel:




Spoiler for Ada Juga Home Stay:
Spoiler for Home stay :



sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=12093092

Friday, August 24, 2012

inilah PANDANGAN PANTAI dari sudut pandang BURUNG yang sedang TERBANG .. INDAH banget gan !!


inilah PANDANGAN PANTAI Lisbon Costa Da Caparica - PORTUGAL dari sudut pandang BURUNG yang sedang TERBANG .. INDAH banget gan !!

Lisbon Costa Da Caparica, Portugal

Lisbon Rocky Beach, Portugal

Saint Tropez, France

Saint Tropez, France. Secret beach

Saint Tropez, Tahiti Club, France

Barra Beach, Brazil

Blue Water Beach, Brazil

Cancun, Mexico

Caribbean Islands

Copacabana Beach, Brazil

Rio de Janeiro, Brazil

Bondi Beach, Sydney, Australia

Bronte Baths, Sydney, Australia

Coogee Beach, Australia

Bondi Beach, Sydney, Australia

Maroubra Bay, Australia

Northern part of Bondi Beach

Chrissy Fields, USA

Hampton

Kauai Boogie

Miami

Montauk Navy Beach

Nude Beach

Ocean Beach

Poipu Beach

Sagaponack Main Beach, Bridgehampton

Santa-Monica, California

Pier in Santa Monica, California

Southampton



Tags

Recent Post