Latest News

Showing posts with label ISLAM. Show all posts
Showing posts with label ISLAM. Show all posts

Monday, January 23, 2012

Kesaksian Sehelai Bulu Mata

Alkisah, pada hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili.Ia di tuduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat.Tetapi ia bersikeras membantah,”Tidak. Demi langit dan bumi, sungguh itu tidak benar.Saya tidak melakukan semua itu, “.
Namun, malaikat berkata,”Tetapi, saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri kedalam dosa.”Orang itu menoleh kekiri dan kekanan, lalu ke segenap penjuru.Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri.Di situ hanya ada dia sendirian.
Makanya ia pun menyanggah,” Manakah saksi-saksi yang kau maksud?.Disini tidak ada siap-siap kecuali aku dan suaramu,”
.”Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat.Tiba-tiba mata angkat bicara,”Saya yang memandangi.”Disusul oleh telinga,”saya yang mendengar.”Hidung pun tidak ketinggalan,”Saya yang mencium.”Bibir ikut mengaku,”Saya yang merayu.”Tangan meneruskan,”Saya yang memegang,”Kaki menyusul.”Saya yang dipakai lari ketika ketahuan.”Dalam keadaan putus asa, sekonyong-konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya,”Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”Malaikat kemudian menjawab,”Silakan.”
Bulu mata itupun berkata,”Terus terang saja, saat menjelang ajalnya, pada saat tengah malam yang lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata.Saat itu, ia menangis menyesali perbuatan buruknya.Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba yang bertobat, walaupun selembar bulu matanya yang terbasahi air mata, dia sudah diharamkan dari ancaman api neraka?Maka saya selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”
Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka dan diantarkan kesurga.Sampai terdengar suara bergema kepada para penghuni surga,”Lihatlah, Hamba Allah ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata.”

(Dari kisah teladan)

sumber

Thursday, January 5, 2012

7 Hikmah Ayat Kursi Bagi yang Membacanya



Dalam sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk
di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati
suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati
isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah
Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar
jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari
bersama-sama dengan salam itu.


Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat
tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua pongid Malaikat memeliharanya
hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga
sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang,
dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak
tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah
disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat
fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati pongid yang
bersyukur, setiap perbuatan pongid yang benar, pahala nabi2, serta
Allah melimpahkan rahmat padanya.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya,
maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka
semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah
SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti
orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan
niscaya God SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Saturday, December 17, 2011

7 Keajaiban Dunia Menurut Islam


7 Keajaiban Dunia versi dunia sudah sering kita dengar/baca. Bagaimana dengan 7 keajaiban versi Islam? Berikut daftarnya.

1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman

Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]

Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

2. Pohon Kurma yang Menangis

Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,

“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]

Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

3. Untaian Salam Batu Aneh

Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,

Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].

4. Pengaduan Seekor Onta

Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.

Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]

5. Kesaksian Kambing Panggang

Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:

Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]

6. Batu yang Berbicara

Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7. Semut Memberi Komando

Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin.



sumber

Monday, November 14, 2011

Alasan Lantai Masjidil Haram Tidak Panas


Ilustrasi jamaah haji thawaf di Kakbah

MELAKUKAN thawaf (memutari Kakbah) di malam dan siang hari memang berbeda. Jika malam hari, cuaca cukup sejuk. Karenanya, orang sekitar Mekkah jika ingin melakukan umrah biasanya dilakukan pada malam hari.
Begitu juga dengan warga di sekitar Kota Mekkah seperti Jeddah. Warga di kota yang berlokasi sekira satu jam perjalanan dari Mekkah ini, biasanya berangkat pada sore hari agar bisa salat Magrib berjamaah sekaligus melakukan umrah.
“Kebiasaan orang di sini begitu. Agak aneh kalau berangkat ke Mekkah untuk umrah pada pagi hari,” ucap guide MCH Jeddah, Sahe, yang sudah tinggal 23 tahun di Arab Saudi.
Memang suhu di Mekkah belakangan ini cukup panas berkisar antara 40-42 derajat celsius. Bandingkan dengan Jakarta yang puncak panasnya berada di kisaran 37 derajat celcius. Puncak panas biasanya terjadi pada pukul 15.00 waktu setempat. Setelah itu, terus menurun hingga malam hari.
Memang kondisinya sangat jauh berbeda. Jika malam hari, melakukan thawaf tidak terlalu menguras tenaga.
Berbeda halnya jika thawaf dilakukan siang hari. Keringat sudah pasti bercucuran karena panas matahari yang menyengat.
Meski demikian yang unik, meski mengelilingi Kakbah tanpa alas kaki, namun telapak tidak terasa panas sama sekali. Padahal tempat thawaf merupakan ruang terbuka, panas matahari langsung menerpa lantai marmer.
Ini berberda dengan lantai di jalan hendak keluar dari pintu Marwah. Saat berjalan, telapak kaki berasa sangat panas bak berjalan di atas bara api. Kami berjinjit dan berlari kecil untuk menghindari panas tersebut.
Lalu kenapa di lantai tempat thawaf dan di luar masjidil haram berbeda 180 derajat. Ini menimbulkan rasa penasaran. Salah satu ummal (cleaning service) di Masjidil Haram, Udin (40), mengatakan di bawah Kakbah dan tempat thawaf memang dipasang air conditioner agar telapak kaki peziarah tidak melepuh, kepanasan.
Setelah membaca buku Sami bin Abdullah al Maghlouthm ‘Atlas Haji dan Umrah’ dan sumber lainnya, barulah terungkap. Awalnya, tempat thawaf tidak berubin marmer seperti saat ini. Dulu hanyalah hamparan pasir lapang. Barulah pada masa Abdullah Ibnu Zubair. Ubinnya saat itu bergaris lima meter dari Kakbah, hingga 1375 Hijriyah atau 1954 M di masa Raja Abdul Azis sumbangan marmer terus berdatangan. Kini lantai marmer untuk thawaf terbuat dari marmer kualitas terbaik yang mampu menahan teriknya panas matahari.
Awalnya lokasi thawaf tidak seluas sekarang, terdapat bangunan di atas Maqam Ibrahim dan juga gerbang pintu masuk sumur Zamzam.
Pada masa Raja Faisal renovasi dilakukan melanjutkan periode Raja Saud, di antaranya adalah pembongkaran bangunan di atas Maqam Ibrahim, sehingga lokasi untuk thawaf lebih lebar dari sebelumnya.
Pada masa Raja Khalid, perluasan halaman untuk thawaf kembali diperlebar. Gerbang menuju sumur zamzam dipindahkan ke dekat serambi masjid sebelah timur. Karena itulah area thawaf menjadi lebih luas dari 3.298 meter menjadi 8.500 meter, seluruh bagian Masjidil Haram lama menjadi tempat thawaf.
Kemudian, renovasi dilanjutkan pada masa Raja Fahd. Dibangunlah ruang bawah tanah. Tak hanya itu, lantai bawah tanah juga dilengkapi dengan pengatur udara AC. Pusat mesinnya dibangun di kawasan Ajyad. Air dingin dialirkan di lantai bawah tanah berasal dari tempat yang sama.
Jadi wajar saja, jika lantai yang dipakai untuk tempat thawaf tidak berasa panas sekalipun suhu udara sangat panas. Ini adalah bentuk pelayanan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terhadap jamaah yang setiap tahun harus meninggalkan sanak keluarga di negara mereka demi melaksanakan Rukun Islam ke-5.


sumber

Monday, October 31, 2011

Masjid Essalaan, Masjid Terbesar di Belanda


Masjid Essalam, yang terletak di Kota Rotterdam, merupakan masjid terbesar di Belanda dan juga salah satu yang terbesar di seluruh kawasan Eropa Barat.
Didanai oleh Yayasan Al Maktoum milik Sheikh Hamdan bin Rashid Al Maktoum, Penguasa Dubai dan Deputi Menteri Keuangan UEA, Masjid Essalaam ini membutuhkan waktu sekitar 11 tahun untuk bisa berdiri seanggun seperti sekarang ini.
Sejak awal proses pembangunannya, yaitu pada tahun 1999 yang ditandai dengan diterbitkannya izin resmi pembangunan beberapa masjid untuk komunitas Muslim di Belanda, tempat ibadah yang mampu menampung 2.600 jamaah ini menghadapi penolakan dan perlawanan dari berbagai pihak, terutama dari kelompok-kelompok anti-imigran dan anti-Islam di Belanda.
Namun itu hanyalah kisah lalu. Kini bangunan yang berdiri di lingkungan imigran di selatan Rotterdam dan berdekatan dengan stadion sepak bola milik klub Fijenoord tersebut telah membuka pintu seluas-luasnya. Tak hanya sekedar menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim di Rotterdam saja, namun juga telah menjadi jembatan antara masyarakat Muslim dan seluruh kota, terutama dalam hal budaya dan sosial.
Gaya arsitektur Mameluke yang berkembang di Kairo pada abad 15 merupakan urat nadi desain bangunan Masjid Essalam ini. Bagian dindingnya dilapisi lempengan granit dan memiliki aksen halus warna biru abu-abu, sedangkan menaranya sendiri dibuat dengan inspirasi dari bentuk menara gereja Amsterdam abad ke-17 yang dirancang oleh Hendrick de Keyser. Secara garis besar, Masjid Essalam merupakan contoh sempurna dari apa yang dikenal sebagai fusion architecture, dimana budaya serta identitas Islam dan Rotterdam secara indah tersulam.


Inilah FOTO betapa indahnya Masjid Essalaan, Masjid Terbesar di Belanda







sumber

Thursday, October 27, 2011

Melihat Kemegahan Arsitektur Masjid Bir Ali (Miqat), Tempat Singgah Para Jamaah Haji


Bir Ali adalah sebuah tempat miqat (miqat zamani) bagi penduduk Madinah yang akan berumrah atau berhaji, sebagaimana dicontohkan Nabi. Jadi hanya jamaah haji gelombang pertama atau jamaah umrah yang mendahulukan Madinah yang dapat merasainya.

Masjid Bir Ali hanya berjarak kurang dari 15 menit perjalanan dari Madinah. Di sanalah jamaah lakai-laki mengenakan pakaian ihram (atau biasanya telah dikenakan di Madinah), bersuci, sholat dua rakaat dan memulai niat ihram dan bersiap umrah. Jarak Bir Ali ke Mekah sekitar 450 km yang biasanya ditempuh dalam 4-6 jam. Dan sepanjang jalan itu pula, jamaah telah memulai mematuhi beberapa larangan ihram.



Jaraknya persis sebelas kilometer dari Masjid Nabawi Madinah. Jarak lebih dan tak kurang satu sentimeter pun. Namanya Masjid Bir Ali. Seluruh jamaah haji gelombang II, pasti singgah di masjid ini. Karena di situlah mereka mengambil tempat miqat untuk umrah. Sedangkan, sebagian jamaah haji plus, mereka mengambil miqat untuk haji.

Masjid ini terletak di jalan raya menuju Makkah dari Madinah. Karena sebagai tempat mengambil miqat itu juga, Masjid Bir Ali dikenal dengan nama Masjid al Miqat. Ada juga yang menyebutnya Masjid al Ihram. Masjid yang satu ini memiliki bermacam nama.




Selain Masjid al Miqat, masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid as Syajarah (pohon). Nama itu merujuk peristiwa sejarah. Dahulu, Nabi Muhammad SAW pernah duduk di bawah pohon saat menuju Makkah. Di dekat pohon itulah masjid ini dibangun dan Nabi shalat di dalamnya.

Masjid al Miqat ini juga dikenal dengan nama Masjid Dzul Hulaifah. Disebut demikian karena itulah nama distrik atau daerah tempat masjid ini berada. Di sebut Bir Ali karena di daerah ini ada sumur milik Imam Ali kw. Beberapa penduduk asli masih mengingat lokasi sumur itu yang konon tak jauh dari masjid. Lokasi masjid ini cukup unik. Jika dillihat dari kejauhan masjid ini seolah berada di lembah. Dari jauh hanya tampak menara tunggalnya saja. Menara itu menyembul dari balik pepohonan yang rimbun di tengah bukit bebatuan.



Masjid ini merupakan miqat makani atau tempat untuk memulai ihram. Di sini seluruh jamaah yang hendak umrah, berganti pakaian ihram, berniat dan shalat dua rakaat sunnah ihram. Arsitektur masjid ini istimewa karena banyak lorong terbuka atau galeri di dalamnya. Di tengah lorong itu ada pepohonan. Di situ jamaah bisa istirahat sejenak dan menyaksikan pemandangan sekitar.


Masjid ini juga cukup luas ditopang areal parkir dan kamar mandi yang banyak. Bagi yang belum sempat mandi ihram, di sini masih dimungkinkan. Masjid ini dibangun lagi pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz saat ia menjabat Gubernur Madinah sekitar 87-93 Hijriah. Kemudian keberadaan masjid ini merosot hingga dibangun lagi oleh Zaini Zaiunddin al Istidar pada tahun 861 Hijriah (1456 M). Dinasti Usmaniah (Turki) juga sempat merehab masjid ini pada tahun 1090 HIjriah (1679 M) melalui salah seorang Muslim India.

Pada masa Raja Fahd bin Abdul Aziz, perluasan masjid dilakukan secara besar-besaran. Lahan di sekitar masjid dibongkar untuk mendukung fasilitas masjid seperti lahan parkir dan penunjang lain. Dengan renovasi itu, luas areal Masjid Bir Ali menjadi sekitar 90 ribu meter per segi. Termasuk di dalamnya ruang terbuka di sekitar masjid. Luas bangunan masjid saja 26 ribu meter persegi. Sisanya, 34 ribu meter persegi terdiri dari jalan, areal parkir, pepohonan, serta paviliun.




Lorong-lorong di dalam masjid sendiri memiliki luas enam meter. Di galeri itu ditutup dengan kubah panjang di atas Mihrab dengan tinggi 28 meter. Masjid ini memiliki menara dengan tinggi 64 meter. Menara itulah yang tampak dari kejauhan. Lantai masjid terbuat dari marmer dan batu granit. Pintunya dari kayu dengan ruangan dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.

Di masjid ini terdapat 512 toilet dan 566 kamar mandi. Hal itu untuk menunjang jamaah yang belum sempat mandi ihram dari pemondokan. Ada juga kamar mandi dan tempat wudhu khusus bagi perempuan, jamaah cacat fisik, dan juga orang tua. Kamar mandi itu dijaga oleh askar. Di kamar mandi perempuan, penjaganya malah dari Indonesia yang mengenakan jubah hitam.



Areal parkirnya mampu menampung 500 kendaraan kecil dan 80 kendaraan besar. Konon renovasi masjid ini menghabiskan dana 200 juta riyal Saudi. Sayang umumnya jamaah Indonesia tak bisa sepenuhnya menyaksikan keindahan arsitektur masjid. Semata karena waktu yang amat terbatas. Kendaraan hanya berhenti sejenak atau sekitar 15 menit memberi kesempatan kepada jamaah untuk niat dan shalat sunnah ihram. Setelah ihram, keinginan untuk melihat suasana sekitar masjid pun buyar. Saat itu hati sudah terkondisikan ihram dan tak ingin lagi melihat yang lainnya kecuali memantapkan hati untuk-Nya.

Tags

Recent Post