Latest News

Showing posts with label INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA. Show all posts

Friday, February 24, 2012

7 Pesawat Indonesia (Tempur/Komersial) di Era Modern


Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki.

Apalagi dengan kejadian jatuhnya pesawat MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines buatan Xi’an Aircraft International Company semakin menuai opini : " Kenapa kita tidak menggunakan pesawat produksi dalam negeri saja ? ". Padahal banyak laporan yang melansir bahwa harga pesawat China malahan terlalu mahal dibanding produksi dalam negeri, apalagi ditambah kualitas barang yang patut dipertanyakan, bahkan ada isu yang berkembang bahwa pembelian pesawat China tersebut dibumbui unsur KKN (perlu dicheck ulang kontraknya ?, itu pun perkataan banyak media massa).

Nah, sebetulnya untuk kelas pesawat yang sama, PT. DI sendiri juga telah memiliki jenis pesawat CN 235 yang kompetitif, sudah teruji kehandalannya dan terpakai oleh beberapa negara dunia, termasuk diantaranya Amerika. Apalagi dengan bebagai prototipe yang lain yang dahulu maupun yang akan datang telah dikembangkan. Terlepas dari unsur politik dan kebijakan, perlu kita ketahui pesawat-pesawat buatan Indonesia yang saat ini tengah dipasarkan dan dikembangkan karena masih berupa prototype yang sudah lulus uji aerodinamika.
1. Pesawat N-2130

Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

N-2130 adalah tipe pesawat jet yang hendak dikembangkan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada masa jaya perusahaan tersebut di pertengahan 1990-an. Pengembangan pesawat jet komuter dengan jumlah penumpang antara 80–130 orang itu mungkin terinspirasi pesawat yang dikembangkan perusahaan pesawat terbang Brasil,Embraer. Bedanya, Embraer sekarang ini menghasilkan pesawat Embraer Regional Jet (ERJ) yang banyak digunakan perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS), terutama untuk shuttle flight pada jalur-jalur padat Boston, New York, Washington DC, dan Miami.

Adapun N-2130 ternyata hanya menjadi mimpi karena terkubur krisis moneter 1998. Sebagai rentetan krisis tersebut, pemerintah harus menghentikan bantuan kepada IPTN sebagai bagian kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Hari ini, lebih dari 10 tahun sejak krisis moneter, kita berada pada posisi yang jauh lebih baik dan siap untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.

Ada beberapa alasan kuat untuk itu. Pertama, Indonesia sudah berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan. Dalam krisis global baru-baru ini, Indonesia berhasil untuk tetap menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang moderat bersama China dan India. Perkembangan tersebut membuat Indonesia masuk dalam radar perekonomian global.

Ini berarti apa yang diproduksi Indonesia mulai diperhitungkan perusahaan penerbangan di luar negeri. Kedua, perkembangan tersebut juga memperkuat daya beli rakyat dan dunia usaha Indonesia. Jika 12 tahun lalu hanya Garuda dan Merpati yang menjadi perusahaan penerbangan nasional, sekarang banyak perusahaan penerbangan yang mampu membeli pesawat dalam jumlah besar.
Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Perkembangan traffic dan jumlah penumpang pesawat terbang melonjak sehingga sangat layak jika industri pembuat pesawat terbang akan kecipratan berkah di tahun-tahun mendatang, menurut perkiraan Compliance Services Indonesia. Ketiga, dalam keadaan terjepit pun PT IPTN, yang kini bermetamorfosis menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), mampu memasarkan produk ke pelanggan di luar negeri. Korea Selatan sudah membeli beberapa pesawat CN 235, termasuk empat di antaranya yang merupakan pesanan Departemen Pertahanan Korea Selatan untuk patroli maritim.

Demikian juga dengan Malaysia, Thailand,Pakistan,dan Turki. Korea Selatan, Malaysia, dan Pakistan bahkan telah membeli pesawat jenis CN 235 untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan. Keempat, PT DI pada 2009 mulai berhasil mencetak laba. Perolehan pendapatan tersebut diperkirakan semakin besar pada 2010 dengan adanya pesanan 10 helikopter untuk Angkatan Udara dan Basarnas serta pesanan tiga pesawat CN 235–200 MPA untuk menggantikan pesawat Nomad Angkatan Laut Indonesia.

Ini membuktikan restrukturisasi perusahaan tersebut mulai berhasil dalam meningkatkan efisiensi. Kelima, Indonesia sudah lulus dari program IMF. Ini berarti Indonesia memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan kembali cita-cita. Saya yang pernah bekerja di IMF selama lima tahun sangat memahami bahwa tidak ada dari lembaga internasional tersebut yang dapat mencegah kita melakukan hal tersebut.

Keenam, kemampuan keuangan pemerintah.Keuangan pemerintah sekarang sangat kuat. Kecilnya defisit APBN maupun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) merupakan ukuran internasional yang menunjukkan kekuatan kita. (Tulisan saya pekan lalu,“Utang Pemerintah dalam Perekonomian Global”, menjelaskan hal tersebut). Sekarang ini pemerintah memiliki uang tunai yang jumlahnya sekitar Rp200 triliun. Uang tersebut setiap kali justru semakin bertambah dan bukannya berkurang.

Untuk pengembangan N–2130, pemerintah perlu memastikan keekonomiannya dan sangat mungkin memberikan bantuan. Terlebih lagi jika PT DI mampu menunjukkan laba kembali dalam dua tahun ke depan, bukan hanya perbankan yang akan berebut untuk memberikan pembiayaan, pasar modal pun akan terbuka lebar untuk menerima penawaran saham perdana (IPO) PT DI. Ketujuh, alasan idealisme.

Begitu banyak tenaga ahli penerbangan Indonesia eks IPTN yang sekarang ini berdiaspora di luar negeri. Mereka mampu mengembangkan keahliannya dan diakui oleh raksasa industri penerbangan di Amerika, Eropa maupun negara-negara lain, sedangkan kesempatan untuk mengembangkan industri di Tanah Air sebetulnya juga terbuka lebar. Berdasarkan hal-hal tersebut, yang daftarnya juga bisa diperpanjang, merupakan suatu kesia-siaan membiarkan PT DI berjuang sendiri.

Sebagai perusahaan, dengan keuntungan yang dihasilkan saat ini,mereka jelas akan mampu berkembang. Namun kecepatan pertumbuhan mereka akan sangat rendah tanpa ada keberpihakan pemerintah. Pemerintah dapat mulai membantu PT DI dengan menghidupkan kembali pesawat N250 yang sudah menghasilkan prototipe, bahkan sudah pula hadir dalamAir Show di Eropa sebelum krisis moneter 1998.

Pesawat yang sekelas dengan ATR 42 dan salah satu varian dari Embraer tersebut memiliki potensi yang sangat besar bagi penggunaannya di Indonesia yang memiliki banyak bandara berlandasan pendek. Seiring pengembangan N250, riset dan pengembangan produk pesawat N-2130 mulai dapat diintensifkan.

Dengan kerangka waktu lebih tertata, kita bisa mengharapkan bahwa dalam tiga-empat tahun ke depan, kita sudah memiliki gambaran untuk melihat prospek yang lebih jelas bagi pesawat tersebut. Visi 2025 pemerintah jelas, yaitu menginginkan Indonesia menjadi negara maju di tahun tersebut. Let’s just do it. Marilah kita mengisi visi tersebut dengan segenap kemampuan kita. Jika Brasil bisa, kenapa kita tidak?
2. Pesawat N-250

Pesawat N-250 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Prototipe pesawat N250 sendiri pernah terbang menuju Le Bourget Perancis untuk mengikuti Paris Air Show. Penampilan perdana pesawat N250 tersebut menggetarkan lawan-lawannya, karena merupakan pesawat yang menggunakan teknologi fly by wire yang pertama dikelasnya. Pada saat tersebut (dan juga sekarang) pesawat sekelas adalah ATR 42 yang merupakan produksi pabrik pesawat Prancis ATR, Fokker F50, produksi pabrik pesawat Fokker Belanda dan Dash 8, produksi pabrik pesawat De Havilland (sekarang Bombardier) dari Kanada.

Pesawat N250 murni merupakan rancang bangun anak bangsa. Setelah melewati fase-fase yang panjang sejak didirikannya tahun 1976, PTDI awalnya membuat pesawat dan helikopter dengan lisensi dari perusahaan pesawat lainnya. Pesawat C212 merupakan pesawat lisensi dari Casa Spanyol yang juga di buat di PTDI, kemudian pengembangan dari pesawat tersebut adalah NC212. Tahapan berikutnya adalah memproduksi pesawat komersial yang lebih besar yang rancang bangunnya kerjasama dengan Casa Spanyol yaitu pesawat CN-235 (bermesin 2 dan berpenumpang 35). Pesawat CN235 diberi nama Tetuko, tokoh dalam pewayangan.

N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN atau PT. DI sekarang. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia. Pesawat ini diberi nama gatotkoco (Gatotkaca).

Dan tahapan berikutnya adalah pesawat terbang N250 Gatot Koco yang murni merupakan rancang bangun dari PTDI. Pesawat N250 dirancang mempunyai kapasitas penumpang 50 orang. Kapasitas penumpang berkisar 50 memang diprediksi akan menguasai pangsa pasar pesawat komersial. Diprediksi waktu itu, kebutuhan pasar atas pesawat komersial antara 2000 – 2020 sekitar 8000 pesawat, dan diperkirakan 45% adalah pesawat sekelas N250.

Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis. Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya Sistem fly-by wire.

3. Pesawat CN-235

Pesawat CN-235 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan. CN-235 adalah sebuah pesawat angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Pesawat ini dirancang bersama antara IPTN Indonesia dan CASA Spanyol. Pesawat CN-235, saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya dikelasnya.
Desain & Pengembangan

CN-235 diluncurkan sebagai kerja sama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech company untuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerja sama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.

Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988. Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, yaitu C-295
Versi Militernya Digunakan di Banyak Negara

Ternyata, versi militer CN 235 banyak diminati dan diekspor ke negara lain, yaitu :
  1. Afrika Selatan: Angkatan Udara Afrika Selatan (1)
  2. Amerika Serikat: Penjaga Pantai Amerika Serikat (8 HC-144)
  3. Arab Emirat: Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab
  4. Arab Saudi: Angkatan Udara Arab Saudi
  5. Botswana: Angkatan Udara Botswana
  6. Brunei: Angkatan Udara Brunei (1)
  7. Chile: Angkatan Darat Chile (4 CN-235-100) satu jatuh di Antartika
  8. Ekuador: Angkatan Udara Ekuador
  9. Gabon: Angkatan Udara Gabon
  10. Indonesia: Angkatan Udara Indonesia (mengoperasikan CN235-100M, CN235-220M, CN235MPA)
  11. Irlandia: Korp Udara Irlandia (2 CN235MP)
  12. Kolumbia: Angkatan Udara Kolumbia
  13. Korea Selatan: Angkatan Udara Korea Selatan (20)
  14. Malaysia: Angkatan Udara Malaysia (8 CN235-220)
  15. Maroko: Angkatan Udara Maroko (7)
  16. Pakistan: Angkatan Udara Pakistan (4 CN235-220)
  17. Panama: Angkatan Udara Panama
  18. Papua New Guinea: Angkatan Udara Papua New Guinea
  19. Perancis: Angkatan Udara Perancis (19 CN235-100, 18 ditingkatkan menjadi CN235-200).
  20. Spanyol: Angkatan Udara Spanyol (20)
  21. Turki: Angkatan Udara Turki (50 CN235-100M); Angkatan Laut Turki (6 CN-235 ASW/ASuW MPA); Penjaga Pantai Turki (3 CN-235 MPA)
  22. Yordania: Angkatan Udara Yordania (2)

Disegani ?

Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama tahu kehebatan para insinyur Indonesia. Buktinya? Mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN 235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) atau versi Militer.

Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak dan hanya jadi mainannya BJ Habibie lalu mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati.

Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 MPA terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya di dunia. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 MPA ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.
4. Pesawat N-219

Pesawat N-219 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

N-219 adalah pesawat generasi baru, yang dirancang oleh Dirgantara Indonesia dengan multi sejati multi misi dan tujuan di daerah-daerah terpencil. N-219 menggabungkan teknologi sistem pesawat yang paling modern dan canggih dengan mencoba dan terbukti semua logam konstruksi pesawat terbang. N-219 memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel efisiensi sistem yang akan digunakan dalam misi multi transportasi penumpang dan kargo. N-219 akan melakukan uji terbang di laboratorium uji terowongan angin pada bulan Maret 2010 nanti. Pesawat N219 baru akan bisa diserahkan kepada kostumer pertamanya untuk diterbangkan sekira tiga tahun atau empat tahun lagi. N-219 merupakan pengembangan dari NC-212.

Spesifikasi :
  • Multi Purpose, dapat dikonfigurasi ulang
  • 19 Penumpang, tiga sejajar
  • Campuran kargo penumpang
  • Kinerja STOL
  • Biaya operasional rendah

Saat ini, penerbangan perintis di beberapa wilayah Nusantara seperti Papua masih menggunakan pesawat-pesawat produksi lama, seperti Twin Otter. Beberapa unit yang ada telah tidak layak pakai sehingga diperlukan pesawat yang lebih modern.

Karenanya, sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang. Saat ini, uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan.

Agar tidak mengalami kegagalan seperti pesawat CN 250, pihak PT DI akan memproduksi pesawat berdasarkan order. "Kedepannya akan buat 25 unit dulu dan mengupayakan seluruhnya terjual dahulu.

Pembuatan sejumlah unit memerlukan dana sekitar Rp 1 triliun. Jumlah ini menurut Andi cukup minim untuk membuat pesawat. Ia menargetkan, sejumlah pesawat akan dibeli oleh pemerintah daerah.

Andi juga mengatakan, spesifikasi pesawat N219 dirancang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Pesawat ini mampu mendarat di landasan yang pendek sehingga bisa diaplikasikan di wilayah terpencil dengan lahan terbatas.

"Pesawat ini juga dirancang bisa membawa bahan bakar tambahan. Kita menyadari bahwa tidak setiap daerah memiliki tempat pengisian bahan bakar," hal ini merupakan kelebihan pesawat N219.

Pengembangan pesawat ini didasarkan pada karakteristik geografis Indonesia. "Kondisi geografis kita berbeda dengan negara lain yang harus punya solusi sendiri".

Pengembangan pesawat kecil ini diharapkan mampu menjangkau wilayah terpencil sangat pas. "Banyak wilayah Indonesia yang tak mudah dijangkau dengan transportasi darat. Pesawat perintis bisa menjadi solusi ".

Pesawat N219 memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke daerah-daerah seperti Sumatera dan Papua. Pesawat ini juga ditargetkan bisa dipasarkan ke negara lain yang masih membutuhkan, misalnya negara-negara di Afrika.



5. Pesawat NC-212

Pesawat NC-212 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

NC-212 Aviocar adalah sebuah pesawat berukuran sedang bermesin turboprop yang dirancang dan diproduksi di Spanyol untuk kegunaan sipil dan militer. Pesawat jenis ini juga telah diproduksi di Indonesia di bawah lisensi oleh PT. Dirgantara Indonesia. Bahkan pada bulan Januari 2008, EADS CASA memutuskan untuk memindahkan seluruh fasilitas produksi C-212 ke PT. Dirgantara Indonesia di Bandung. PT. Dirgantara Indonesia adalah satu-satunya perusahaan pesawat yang mempunyai lisensi untuk membuat pesawat jenis ini di luar pabrik pembuat utamanya.

Pesawat Casa NC 212-200 yang digunakan dalam operasional hujan buatan dilengkapi dengan Weather Radar (Radar Cuaca) dan Global Positioning System (GPS). Radar Cuaca diperlukan untuk mengidentifikasi sifat internal dan dinamika awan yang akan disemai, sehingga sangat membantu untuk menentukan awan mana yang akan dijadikan sebagai sasaran penyemaian sekaligus sebagai panduan safety penerbangan untuk pesawat menghindari zona berbahaya di sekitar awan. GPS diperlukan untuk merekam dan mencatat posisi dan track pesawat, sehingga memberi penjelasan tempat dilakukannya eksekusi penyemaian awan.



6. Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle

Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Anda pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.

Kalau memproduksi sendiri (pesawat tempur) belum bisa, tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana. PT DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235. Sementara itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memproduksi pesawat berkecepatan tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.

T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.

Walaupun militer Amerika Serikat tidak ada rencana untuk membeli pesawat ini, tapi penamaan militer amerika secara resmi diminta untuk pesawat ini guna menghindari konflik penamaan dikemudian hari.

Program T/A-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih dan serang ringan. Ini termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37BClose Air Support; yang dioperasikan AU Republik Korea. Program ini pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea). T-50 mmembuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi sebuah pesawat tempur jet yang utuh. Beberapa produk korea lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.

Pengembangan pasawat ini 13% dibiayai oleh Lockheed Martin, 17% oleh Korea Aerospace Industries, dan 70% oleh pemerintah Korea Selatan. KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerjasama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.

Program induknya, dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992, tapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial. With the initial design of the aircraft, in 1999. It was renamed T-50 Golden Eagle in February 2000, with the final assembly of the first T-50 taking place between 15 January, 2001. Penerbangan pertama T-50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama mulai Juli 28 sampai 14 Agustus, 2003. Angkatan Udara Korsel menandatangani kontrak produksi untuk 25 T-50 pada Desember 2003, dan pengiriman dijadwalkan pada 2005 sampai 2009.

Varian lain dari T-50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih FA-50. The A-50 variant is an armed version of the T-50 as a stable platform for both free-fall and precision-guided weapons. FA-50 is an A-50 modified with an AESA radar and a tactical datalink which are not yet specified. As part of the A-37 retirement-out program to be completed by 2015, sixty A-50's will be in service for the South Korean air force by 2011.



7. Pesawat Tempur KFX
(Korea Fighter Experimental)

Pesawat Tempur KFX - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang. Proyek ini digagas presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger. Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth).

Pemerintah Korea akan menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sejumlah industri dirgantara negara itu di antaranya Korean Aerospace Industry menanggung 20 persennya .pemerintah Indonesia 20 persen dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini dan 100 pesawat untuk korea. Total biaya pengembangan selama 10 tahun untuk membuat prototype pesawat itu diperkirakan menghabiskan dana 6 miliar US Dollar.Pemerintah Indonesia akan menyiapkan dana US$1,2 miliar.

penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Korsel itu sudah dilakukan pada 15 Juli 2010 yang lalu di Seoul-Korea Selatan. Diharapkan pada tahun 2020 Sudah Ada Regenerasi Pesawat Tempur untuk kedua pihak

Spesifikasi KFX sebagai berikut :

Crew : 1
Thrust : about 52,000lbs (F414 class x 2)
Max Speed : about Mach 1.8

Armament :
  • M61 Vulcan
  • AIM-9X class short-range AAM(AIM-9X class) (indigenous, under development)
  • AIM-120 class beyond visual range AAM (not specified yet)
  • 500lbs SDB class guided bomb|KGGB (indigenous)
  • JCM class guided short range AGM (indigenous, under development)
  • SSM-760K Haeseong ASM (indigenous)
  • Boramae ALCM (indigenous, under development), or Taurus class ALCM
  • Supersonic ALCM (based on Yakhont technology) (indigenous, under development)

Mengapa PT DI tidak membuat sendiri ?

Membuat pesawat tempur jauh lebih kompleks daripada membuat pesawat penumpang karena ada tambahan sistem dalam sebuah pesawat tempur yaitu sistem kontrol senjata pada sistem avioniknya, disamping sistem mesin pendorong, sistem radar, dan struktur pesawat yang harus dirancang lebih kuat namun tetap lincah bermanuver di udara.

Pesawat tempur KFX ini dirancang untuk masuk dalam kelompok pesawat tempur generasi 4,5 yang berarti harus mempunyai 6 kemampuan yaitu :
  1. Kemampuan pesawat tempur untuk melakukan manuver ekstrim agar mendapat posisi serang paling menguntungkan (Air Combat Manuverability).
  2. Pesawat tempur harus bisa terbang lincah sehingga harus menggunakan teknologi fly by wire untuk kontrol penerbangannya.
  3. Penggunaan teknologi trust vectoring nozzles yang mampu mengubah-ubah arah semburan gas buang mesin jet agar pesawat tempur mempunyai kemampuan terbang dalam kecepatan rendah dan mampu melakukan belokan tajam.
  4. Kemampuan untuk terbang jelajah pada kecepatan supersonik dalam waktu yang lama.
  5. Radar pesawat tempur berkemampuan menjejak target diluar batas cakrawala atau beyond visual range
  6. Kemampuan menyerap dan membiaskan pancaran radar atau teknologi stealth

Jadi bisa dibayangkan seandainya PT. Dirgantara Indonesia dilibatkan dalam pembuatan pesawat tempur ini maka akan ada penguasaan teknologi kedirgantaraan baru paling tidak untuk pembuatan 50 pesawat tempur KFX yang akan dibeli Pemerintah Indonesia nantinya dari keikutsertaannya membiayai proyek ini. Penguasaan teknologi baru di bidang pembuatan pesawat tempur generasi 4,5 ini dapat menjadi modal dasar bagi PT. Dirgantara Indonesia untuk membuat pesawat tempur sendiri kelak dikemudian hari.

Jadi untuk teknologi PT DI memang belum mampu untuk membuat secara mandiri. Selain ini butuh modal besar untuk melakukan riset sendiri namun jika besama korea maka teknologi kita akan dapatkan dengan sendirinya dan kelak dapat dikembangkan lagi untuk membuat pesawat tempur ciptaan sendiri.
Penutup :
Artikel ini hanya sekedar sebuah berita. Perihal integritas, klarifikasi pro kontra dan permasalahan dalam internal PT. DI itu sendiri adalah sebuah wacana yang berbeda.

Cek sumber: http://menujuhijau.blogspot.com/2012/01/7-pesawat-indonesia-komersial-dan.html#ixzz1nIclA296

Sunday, January 15, 2012

10 Kota Terpadat di Indonesia


Tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai penduduk yang sangat banyak (peringkat 4 negara penduduk terbesar di Dunia) dan semakin hari jumlah penduduk Indonesia makin bertambah. Hal ini kemudian juga berpengaruh pada kepadatan penduduk di kota-kota besar di Indonesia. Sehingga kota-kota besar di Indonesia menjadi kota padat yang penuh dengan populasi penduduk.

dari data sensus, diperoleh data 1o kota terpadat (dihitung berdasarkan jumlah penduduk berbanding luas wilayah) :

1. Jakarta(8.792.000)
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. luasnya adalah sekitar 740 km²; dan penduduknya berjumlah 8.792.000 jiwa. kota jakarta juga merupakan salah satu kota terpadat di Dunia

2. Surabaya(3.282.156)
Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. luas wilayah kota surabaya adalah 374,36 km2

3. Bandung(2.771.138)
Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare.

4. Medan(2.036.018)
Kota Medan (daerah tingkat II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba, serta Pantai Cermin. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar.

5. Bekasi(1.940.308)
Kota Bekasi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta di barat, Kabupaten Bekasi di utara dan timur, Kabupaten Bogor di selatan, serta Kota Depok di sebelah barat daya. Bekasi merupakan salah satu kota penyangga Jakarta selain Tangerang, Bogor, dan Depok; serta menjadi tempat tinggal para komuter yang bekerja di Jakarta. Kota Bekasi terdiri atas 12 kecamatan, yang dibagi lagi atas 56 kelurahan. Luas kota bekasi 210,49 Km2.

6. Tanggerang(1.488.666)
Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten Tangerang di sebelah selatan, barat, dan timur. Tangerang merupakan kota terbesar dan terpenting di Provinsi Banten serta kedua terbesar di kawasan perkotaan Jabotabek setelah Jakarta. Luas kota tanggerang 164.54 km2.

7. Semarang(1.352.869)
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan salah kota yang dipimpin oleh walikota. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat. Luas kota semarang 225,17 km².

8. Depok(1.339.263)
Kota Depok, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak tepat di selatan Jakarta, yakni antara Jakarta-Bogor. Kota Depok terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan. 200.29km2.

9. Palembang(1.323.169)
Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatra Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatra setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di Palembang Barat, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu. Luas kota palembang 102.47km2.

10. Makassar(1.168.258)
Kota Makassar (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah. Luas kota makassar 128,12 km².



sumber

Tuesday, November 15, 2011

13 Brand Dunia yang Ternyata dari Indonesia

Mungkin anda banyak menemui produk - produk ini di jual di banyak toko-toko, sebagian menjadi barang yang cukup mewah dan hanya ada di outlet tertentu. kepopulerannya dalam iklan yang cukup gencar menjadi indikasi keberhasilan produk-produk ini, nama-nama produk mungkin dari bahasa asing, sehingga kita sempat terkecoh dan menyangka kalau produk-produk ini bikinan luar negeri, namun produk-produk ini asli dari Indonesia, dibikin di Indonesia dan menjadikan Indonesia bangga..Bukan cuman lisensinya yang didapat dari luar negeri.. atau bahkan barangnya diimpor dari luar!

1. Essenza


Diproduksi pertama kali tahun 1993, oleh PT.Intikeramik Alamsari Industri, Essenza telah berhasil menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Bahkan telah diterima di Italia yang notabene merupakan salah satu negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia.


2. Excelso

Salah satu yang bisa kita lihat selain produk kopi kemasan mereka adalah Excelso Cafe. Mungkin sebagian besar orang ketika berada di cafe ini, takkan terpikir bahwa Excelso adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa Excelso adalah sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di Indonesia. Tapi siapa sangka sebenarnya Excelso ini adalah salah satu anak perusahaan dari Kapal Api Group, yang cukup dikenal dengan brand-nya Kopi Kapal Api. "Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, cafe Excelso telah menjelma menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia" (dikutip dari majalah Swa edisi 29 April - 11 Mei 2010).

3. Buccheri

Produk-produk dari Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi mulai tahun 1980 melalui PT. Vigano Cipta Perdana. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas kulit menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia.

4. Terry Palmer

Banyak yang mengira Terry Palmer merupakan brand dari luar, padahal handuk Terry Palmer tersebut diproduksi di Tangerang. Terry Palmer merupakan brand handuk yang dimiliki oleh PT.Indah Jaya. Handuk yang diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah diekspor sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.


5. Broco

Brand ini merupakan milik PT.Broco Mutiara Electrical Industry, yang berdiri pada tahun 1985, dan memproduksi alat-alat dan instrumen kelistrikan. Kini produk-produk Broco telah banyak digunakan, baik oleh bangunan komersial, tempat tinggal, maupun hotel bintang 5.

6. Casablanca

Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.

7. The Executive

Sebelumnya bernama "Executive 99" yang lahir tahun 1974. Lalu pada tahun 1985 berganti pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The Executive. Saat ini, brand The Executive bisa dijumpai di Malaysia, Singapura, dan
beberapa negara Asia Tenggara lainnya.


8. Paseo

Paseo merupakan brand tisu berkualitas premium yang diproduksi PT.Pindo Deli sejak tahun 1998. Paseo kini kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara
(Singapura dan Filipina), Australia, dan Belgia.


9. Edward Forrer

Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia. Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau lebih sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu pada tahun 1989 di Bandung, kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki kantor pusat di jalan Veteran No.44 Bandung, Jawa Barat.

10. Silver Queen

Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini? Tahukah anda, kalau produsennya PT.Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika. Produk-produk dari PT.Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.

11. Sophie Martin

Sophie Martin didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang ke Indonesia karena Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis yang ada di Indonesia. Mulanya, mereka tak berniat lama-lama tinggal di Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan ekspatriat biasa. Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill marketingnya yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan istrinya.

Dengan mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka merintis cikal bakal Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag designer untuk Christian Dior selama 2 tahun, maka produk yang pertama di buat adalah tas. Ternyata tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu untuk melebarkan sayap pun terbentang lebar.
Trik Sophie Martin dengan menambahkan kata "paris" di belakang brand Sophie Martin tersebut ternyata cukup berhasil, dan mengecoh banyak konsumen.

12. L E A

Merek Jeans ini ternyata produk asli Indonesia. Meskipun toko dan iklannya bau-bau Amerika, namun produk ini murni made in Indonesia. Yang jual maupun yang beli tidak pernah minder terhadap merek ini.

13. POLYTRON

MELIHAT atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.

Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis. 


sumber

Tags

Recent Post