Mesin asli 1KDFTV berkapasitas 3,0 liter tetap dipertahankan. "Komponen mesinnya cukup baik dan kuat untuk dieskplorasi. Jeroannya (piston, stang, dan kruk as) juga masih standar. Kepala silinder di-porting polish agar volumenya bertambah besar," beber Teddy. Untuk menghasilkan tenaga besar, turbo standar diistirahatkan, diganti dengan produk Mitsubishi TF08.
Selanjutnya, transmisi Hilux diganti dengan model 5-percepatan dari Toyota Supra R154. Untuk mencegah selip saat pindah gigi, dipilih kopling BK Clutch yang dipesan dari Thailand.
Komponen pendukung
Untuk memasok solar yang bertambah, digunakan injektor dari Nozzle Cap. Sementara pompa digerakkan oleh tenaga listrik (electric fuel pump) 3 rotor dari Bosch agar dapat meningkatkan tekanan dan bekerja lebih cepat.
Untuk header dan intake manifold dibuat sendiri, begitu pula dengan intercooler dan pipa turbo. Adapun external wastegate pakai punya HKS Type-R. Untuk memberi tenaga tambahan, Teddy menginstalasi nitrous oxide systems (NOS) dengan tabung yang diletakkan pada ruang kaki penumpang. Selanjutnya, mobil menggunakan otak baru dari ECU Shop.
Kaki-kaki
Untuk menjaga stabilitas, peredam kejut depan diganti dengan Winner (produk Thailand), sementara belakang dipasangi model two way Strenght Engineering dari Amerika Serikat. Untuk memperlambat laju, dipilih ban slick merek Hoosier.
Terakhir, Hilux bertenaga 590 PS dengan torsi 880 Nm (belum pakai NOS) mampu melejit di lintasan drag 402 m dalam waktu 11,7 detik. Raihan waktu tersebut mengantarkannya masuk ke jajaran kelas Free For All ajang drag race nasional.
"Kemarin baru bisa menduduki posisi keempat. Pada event berikutnya, pakai settingan baru untuk mempertajam waktu. Diharapkan, dengan settingan berikutnya, bisa di bawah 10 detik," harap Teddy.
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=17007688