Latest News

Showing posts with label budaya. Show all posts
Showing posts with label budaya. Show all posts

Tuesday, October 30, 2012

[HOT] Wah, Ada Festival Keris di Museum Nasional!



Untuk yang pertama kalinya, Festival Keris Kamardikan diadakan di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Festival ini berlangsung pada tanggal 24 – 31 Oktober 2012.

Nah, dalam festival ini, akan dipamerkan ratusan keris dari seluruh Indonesia, lo. Keris Kamardikan sendiri adalah keris yang dibuat setelah era kemerdekaan Indonesia. Tema yang diangkat dalam festival ini adalah “Kebangkitan Kembali Kejayaan Keris Indonesia”. Oleh karena itu, tentu saja, festival ini dibuat untuk meningkatkan kecintaan kita juga bangsa lain terhadap warisan budaya Indonesia.

Disini, kita bisa belajar mengenal senjata khas Indonesia ini dengan melihat beragam jenis keris dari seluruh Indonesia, foto – foto pembuatan, bahan – bahan yang digunakan, bahkan proses pembuatan keris itu sendiri. Tak ketinggalan, lomba keris tingkat nasional, seminar, pemutaran film tentang keris, dan bursa keris juga ikut melengkapi festival ini.

Pengunjung festival keris pun ternyata tidak hanya berasal dari kalangan pecinta keris dari Indonesia saja. Beberapa negara sahabat, seperti Malaysia dan Belanda juga turut ikut dalam meramaikan acara ini.

O iya, festival ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, alias gratis! Jadi, jangan sampai ketinggalan, ya!




sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/508d6812e474b4a210000003

Monday, October 29, 2012

[ngikutin Jaman] Lagu Indonesia raya ingin direvisi



Syair dan lirik Indonesia Raya dinilai sudah tidak tepat dengan kondisi saat ini.

Sejumlah tokoh mendesak agar Lagu kebangsaan Indonesia Raya direvisi karena syair dan liriknya dinilai kurang tepat dengan kondisi sekarang.

“Lirik lagu Indonesia Raya perlu direvisi, khusus bagian ‘di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku'. Kalimat itu multitafsir dan menjadikan lagu Indonesia Raya kurang bermakna. Sebab konotasinya memandu itu seperti memandu orang yang sudah meninggal, walaupun dimaksudkan untuk Ibu Pertiwi," kata Ketua Lembaga Musik Indonesia, Didied Maheswara, di Jakarta, hari ini.

Menurut Didied, usul revisi ini sebelumnya juga pernah disampaikan kepada Preiden Soeharto dan Habibie. Namun, tidak ada respons dari pemerintah saat itu.

Didied menilai lirik atau syair lagu memiliki kekuatan dan efek pengaruh bagi yang mendengarkan. “Lirik lagu Indonesia Raya sangat hebat. Lirik ‘di sanalah aku berdiri', mesti disesuaikan liriknya jadi ‘dengan tegak aku berdiri menjadi pandu bangsaku',” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Hukum Tata Negara Margarito Kamis berpendapat, merevisi lagu kebangsaan bukan perkara yang sulit.

Dikatakan Margarito, revisi tersebut sangat mungkin dilakukan dan tidak perlu secara legalistik dengan menyampaikannya ke MPR.

“Revisi itu akan menjadi konvensi kalau ada kesepakatan antara Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MPR dan Presiden, itu saja sudah cukup,” kata Margarito.

Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) sekaligus penyair, Adhie Massardi, mengatakan lagu Indonesia Raya diciptakan dalam situasi darurat. Karena itu liriknya pun disesuaikan dengan situasi darurat.

“Konstitusi saja bisa diubah, yang penting semangatnya perubahan untuk Indonesia baru, dan ini harus menjadi gerakan kesadaran bernegara dan berkonstitusi,” imbuh dia.

Peraturan tentang lagu kebangsaan Indonesia Raya terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Tahun 2009 terbit UU Nomor 24 Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.


sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/508ced404f6ea12229000010

Tuesday, October 23, 2012

Indonesia Bertekad Menjadi Rumah Batik Dunia



staf ahli menteri perindustrian doddy soepardi mengatakan, indonesia bertekad menjadi rumah batik dunia setelah unesco mengakui bahwa batik adalah warisan budaya tak benda milik indonesia.

"sebagai tindak lanjut dari pengakuan unesco itu, kami terus melakukan kegiatan untuk mengembangkan batik," kata doddy yang juga duduk di dewan pembina yayasan batik indonesia (ybi) di jakarta, baru-baru ini.


Doddy mengatakan, dalam dua tahun terakhir indonesia giat melakukan promosi batik di dalam dan luar negeri, terutama melalui pameran. Di antaranya pameran batik warisan budaya di plasa kementerian perindustrian, yang omzetnya mencapai rp 1,7 miliar dalam empat hari.

Pada 28 september sampai 2 oktober 2012, indonesia berencana menggelar world batik summit di jakarta, dengan mengambil tema indonesia global home batik.


sumber :http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=10125176

Monday, October 22, 2012

Kebudayaan Candi Prambanan



Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung.

Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti ‘terbit‘ atau ‘bersinar‘, biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.


Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.



sumber :http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=16966837

Wednesday, October 17, 2012

Lupakan Gangnam, Saatnya Menduniakan Budaya Indonesia

Miris memang ketika pemuda-pemudi Indonesia lupa akan budayanya sendiri. Mereka lebih memilih tuk berlomba-lomba mendedikasikan diri kepada budaya negara lain. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Jika ditanya mengapa mereka seperti itu, jawabannya hanya "inilah trend, biar gak kampungan". Jika seperti itu, apakah budaya Indonesia merupakan hal yang "kampungan"? budaya yang tidak menarik? budaya yang tidak ada apa-apanya dengan negara lain?

ane berikan contoh budaya Indonesia yang bisa agan kabarkan pada dunia..
Spoiler for tari kecak:


mau telanjang-telanjang? kecak juga bisa


mau di flashmob kan? kecak juga lebih indah


Spoiler for tari kipas:



tari kipas sulawesi selatan gak kalah dengan tariannya korea


Spoiler for tari papua:



mau tato-tatoan? tari papua lebih sangar


Spoiler for tari ponorogo:



mau jungkir balik? reog ponorogo lebih lengkap


Spoiler for tari pendet:



mau yang eksotis? pendet lebih seger


dan masih banyak lagi gan yang lainnya..
jangan sampai kita terlambat gan, artinya kita baru marah ketika ada negara lain mencuri budaya kita, padahal salah kita sendiri yang tidak menjaga, melestarikan, bahkan mengangkat ke dunia..

ane gak berharap cendol, hanya ingin mencoba dengan trit ini, ane berharap kita semua mau sadar dengan lebih mencintai budaya Indonesia. jika agan setuju dengan pendapat ane, silahkan disundul dengan komentar agan, atau di-rate, biar yang sadar lebih banyak. terima kasih sebelumnya gan..




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16971527

Monday, October 15, 2012

Tengkorak dari Ritual Brutal Suku Aztec Ditemukan


Headline
discovery

Kota Meksiko - Tim peneliti menemukan puluhan tengkorak dan ratusan tulang belulang di situs penggalian di sebuah kota di Meksiko. Temuan ini diduga kuat sebagai korban pembantaian suku Aztec yang dulu pernah menempati wilayah tersebut.
Para arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko, baru-baru ini berhasil menemukan 50 tengkorak dan 250 lebih tulang rahang di Templo Mayor yang terletak Tenochtitlan (Kota Meksiko modern). Penemuan ini menjadi bukti yang menguatkan dugaan bahwa suku Aztec memiliki riitual brutal yang mengerikan.
Tengkorak dan tulang belulang ini ditemukan terkubur di bawah altar upacara yang disebut 'Cuauhxicalco' yang biasa digunakan untuk acara pengurbanan. Usia tengkorak ini diperkirakan lebih dari 500 tahun dan merupakan jumlah korban terbanyak yang pernah ditemukan oleh tim arkeolog di berbagai situs suku Aztec.
Diduga kuat suku Aztec membantai para korban untuk dijadikan tumbal dalam ritual persembahan kepada Mictlantecuhtli, dewa kematian mereka.
"Dari 50 tengkorak tersebut, 45 di antaranya ditemukan terkubur di atas sebuah batu persembahan, sedangkan lima tengkorak lainnya terkubur di bawah batu," papar Raul Barrera, arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko, seperti dikutip oleh Discovery.
Menurut Barrera, tengkorak-tengkorak ini milik pria dan wanita dengan usia berkisar antara 20-35 tahun. Beberapa di antaranya mungkin pernah digali dari situs lain dan kemudian dikuburkan kembali di sana.
Batu untuk pengurbanan ini terlihat seperti batu nisan berwarna abu-abu. Batu ini memiliki tinggi sekitar 45 centimeter, panjang sekitar 36-43 sentimenter, dan ketebalan sekitar tujuh sentimeter.

Penemuan ini mengindikasikan cara baru suku Aztec menggunakan tengkorak sebagai bagian dari ritual mereka. Karena selama ini suku kuno di Meksiko itu diketahui memiliki ritual pengorbanan manusia dengan cara mengambil jantung korban



sumber : http://anaxmuda.blogspot.com/2012/10/tengkorak-dari-ritual-brutal-suku-aztec.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+blogspot/RwbFv+%28ANAK+MUDA+3007%29&utm_content=Google+Reader


Thursday, October 11, 2012

Unik! Ada Batik Kayu di Desa Ini Gan...!!

Jika biasanya membatik dilakukan dengan kain, maka di Desa Krebet, Yogya, Anda akan melihat kegiatan membatik dengan kayu. Ukiran kayu dan goresan batiknya sempurna. Cocok untuk oleh-oleh di Hari Batik Nasional.

Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh tepat hari ini (2/10), agendakanlah perjalanan Anda menuju destinasi-destinasi bernuansa di Batik. Jika di Cirebon ada Pusat Grosir Batik Trusmi dan di Solo ada Kampung Laweyan, maka Yogya punya Desa Krebet.

Desa Krebet menciptakan berbagai produk kerajinan batik kayu yang unik, seperti topeng, tempat perhiasan, macam-macam patung binatang, suvenir pernikahan dan lain-lain.

Desa Krebet terletak di Kecamatan Pajangan, Bantul, kurang lebih 12 km barat daya Kota Yogyakarta. Desa wisata ini pun tidak pernah sepi wisatawan, serta selalu dikunjung siwa-siswa sekolah saat perjalanan study tour.

Suasana desa yang asri dan hijau akan menyambut kedatangan Anda di Desa Krebet. Di desa ini terdapat dua tempat penting yang harus Anda kunjungi, yaitu toko suvenir dan rumah pembuatan batik kayu.

Di rumah pembuatan batik, Anda akan melihat proses pembuatan batik kayu dari dekat. Para wanita terlihat serius dan teliti saat membatik kayunya. Bentuk kayunya pun beraneka ragam, ada yang berbentuk topeng, gelang, hingga wayang. Motifnya pun beraneka ragam.

Tenang saja, Anda bisa mencoba membatik kayu sekaligus belajar dengan mereka. Anda akan diajarkan langkah-langkah dalam mebatik kayu. Cukup rumit memang, namun hasilnya akan sangat memuaskan.

Jenis kayu yang digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak, diantaranya seperti kayu sengon, kayu pule dan kayu mahoni. Selain lunak, kayu tersebut memiliki serat yang bagus dan mudah untuk ditorehkan motif-motif batik.

Puas belajar membatik, kini saatnya menuju toko suvenir yang berada di seberang jalannya. Di dalam tokonya terdapat topeng, wayang, sandal, gelang, miniatur-miniatur candi, pajangan-pajangan, guci, hingga aksesoris lainnya. Harganya pun berkisar, mulai dari Rp 20 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tenang saja, harganya cocok untuk traveler.

Yuk! Berkunjung ke Desa Krebet dan makin mencintai batik.




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16730728

Tags

Recent Post