Latest News

Showing posts with label Dunia Arkeologi. Show all posts
Showing posts with label Dunia Arkeologi. Show all posts

Thursday, November 1, 2012

inilah 5 Tempat Ibadah Paling Kuno yang Pernah Ditemukan Hingga Saat Ini


Pada jaman dahulu kala manusia sudah mengenal yang namanya tuhan dan dewa sehinga mereka membuat bangunan untuk melakukan persembahan atau tempat ibadah.

Sampai saat ini tempat tempat ibadah yang digunakan masyarakat kuno pun masih ada yang berdiri walaupun ada salah satu tempat ibadah yang tidak digunakan lagi akibat sudah berumur tua.


1. Göbekli Tepe - Turki



Göbekli Tepe adalah tempat ibadah yang terletak 15 km sebelah timur laut kota Şanlıurfa (Urfa) di Turki tenggara. Situs ini terdiri dari dua puluh struktur melingkar tersebar di puncak bukit.

Yang tersisa saat ini hanyalah pilar batu kapur yang besar dihiasi dengan desain abstrak ukiran hewan. Sejauh ini ukiran dari ular, kalajengking, burung, babi hutan, rubah dan singa telah ditemukan.

Tempat ini kini sedang dalam penggalian oleh arkeolog Jerman dan Turki. Kuil ini dianggap sebagai kuil tertua yang pernah ada di dunia.


2. Hypogeum - Malta


Hypogeum adalah bangunan yang benar-benar kuno. Dibangun pada tahun 3500 SM, Hypogeum menjadi satu-satunya kuil prasejarah yang dibangun di bawah tanah. Hypogeum telah digunakan secara beragam melalui sejarahnya, dan telah berubah menjadi kuburan di masa lalu.

Hypogeum adalah campuran dari gua-gua alam dan gua galian yang lebih dari tiga tingkat. Di Hypogeum terdapat sebuah ruangan yang dapat memantulkan suara (gema), yang apabila kita berteriak akan terdengar ke seluruh Hypogeum.

Mengunjungi Hypogeum tidak bisa sembarangan, dengan alasan pemeliharaan terhadap lukisan yang berada di dinding. Hanya 80 pengunjung yang diizinkan setiap harinya.


3. Pantheon - Roma


Pantheon adalah sebuah bangunan yang dikonstruksikan pada tahun 27 SM sebagai kuil berbentuk bulat di pusat kota Roma. Pembangunan kuil ini diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian (118 SM-28 M) pada tahun 126 M.

Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa Romawi. Nama Pantheon berasal dari bahasa Yunani yang berarti Rumah Semua Dewa.

Kuil ini digunakan sebagai gereja dari tahun 609 sampai 1885 dan kemudian menjadi gereja dan tempat pemakaman bagi pahlawan nasional Italia. Tokoh-tokoh terkenal yang dimakamkan di sini adalah Raja Emmanuel I dan pelukis Renaissance, Raphael.


4. Gua Ajanta - India


Gua Ajanta di Maharashtra, India, adalah monumen gua berusia abadyang berdiri sejak 2 SM, terdiri dari lukisan dan skulptur yang dianggap sebagai karya besar seni religius Buddha.

Ketika dilihat dari luar, Gua Ajanta menyerupai area pemukiman yang menempel pada sisi bukit melingkar. Namun, di saat Anda melihat ke dalam, pesona yang terlihat justru ukiran batu manusia dan juga pilar-pilar yang besar layaknya sebuah istana candi.

Dengan adanya pembuktian ini, menandakan bahwa kehidupan kuno di India memiliki nilai religi dan karya seni yang tinggi, terlepas pengaruh politik dan ekonomi pemerintah.

Gua ini terletak di luar desa Ajinṭhā, distrik Aurangabad, Maharashtra. Sejak tahun 1983, Gua Ajanta merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.


5. Borobudur - Indonesia


Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.

Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa. Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana.

Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.


sumber : http://www.apakabardunia.com/2012/10/5-tempat-ibadah-paling-kuno-yang-pernah.html

Thursday, October 25, 2012

Top 10 Lukisan Gua Prasejarah



Setelah mengunjungi lukisan gua Altamira di Spanyol utara, pelukis Pablo Picasso yang terkenal berseru "setelah Altamira, semuanya adalah dekadensi". Dia tidak bercanda. Lukisan di gua ini dan banyak lukisan gua lainnya di penjuru dunia adalah salah satu karya seni besar yang pernah dibuat. Seperti semua seni besar mereka memberikan wawasan tentang cara berpikir orang, meskipun itu puluhan ribu tahun yang lalu.



10. Gua Magura
Gua Magura merupakan salah satu gua terbesar di Bulgaria terletak di bagian barat laut negara itu. Dinding gua yang dihiasi oleh lukisan gua prasejarah bertanggal kembali sekitar 8000-4000 tahun yang lalu. Lebih dari 700 gambar telah ditemukan di dinding gua. Mereka dicat dengan kotoran kelelawar (guano) dan menggambarkan orang-orang berburu dan orang-orang menari serta berbagai macam binatang.




9. Cueva de las Manos
Cueva de las Manos (Cave of the Hands) adalah sebuah gua yang terletak di daerah terpencil di lanskap Patagonian selatan Argentina. Namanya (Cave of the Hands) karena di gua ini terdapat gambar-gambar/cap tangan manusia, tetapi ada juga penggambaran banyak guanaco, rhea dan hewan lainnya, serta adegan berburu. Sebagian besar dari cap tangan adalah tangan kiri, yang menunjukkan bahwa pelukis melakukan penyemprotan dengan tangan kanan mereka. Lukisan-lukisan ini diduga telah dibuat antara 13.000 dan 9.500 tahun yang lalu.




8. Bhimbetka
Terletak di pusat India, Bhimbetka berisi lebih dari 600 rock shelter yang dihiasi dengan lukisan gua prasejarah. kebanyakan lukisan berwarna merah dan putih dengan sesekali penggunaan warna hijau dan kuning. Lukisan biasanya menggambarkan kehidupan dan waktu dari orang-orang yang tinggal di gua-gua. Hewan seperti bisons, harimau, singa, dan buaya juga banyak digambarkan dalam beberapa gua. Lukisan-lukisan tertua dianggap berumur 12.000 tahun.




7. Serra da Capivara
Serra da Capivara National Park di timur laut Brasil adalah rumah bagi banyak rock shelter yang dihiasi dengan lukisan gua. Lukisan-lukisan termasuk adegan ritual, berburu, lukisan pohon dan hewan capivaras (Kapibara merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada). Beberapa ilmuwan percaya bahwa lukisan gua tertua disini diciptakan 25.000 tahun yang lalu. Hal ini dibantah oleh beberapa ahli genetika karena hal ini akan bertentangan dengan tanggal dari pemukiman manusia pertama di Amerika yang telah diterima secara umum.




6. Laas Gaal
Laas Gaal adalah kompleks gua dan rock shelter di barat laut Somalia yang mengandung beberapa seni batu paling awal yang dikenal di Tanduk Afrika dan benua Afrika pada umumnya. Lukisan-lukisan gua prasejarah diperkirakan berasal antara 11.000 dan 5.000 tahun lalu. Lukisan-lukisan ini menunjukkan sapi dalam upacara disertai dengan manusia, anjing peliharaan dan bahkan jerapah. Lukisan-lukisan gua yang sangat baik diawetkan mempertahankan garis yang jelas dan warna yang kuat.




5. Tadrart Acacus
Tadrart Acacus membentuk pegunungan di gurun Sahara barat Libya. Daerah ini dikenal untuk lukisan batu yang berasal dari 12.000 SM sampai 100 Masehi. Lukisan-lukisan mencerminkan lingkungan yang berubah dari gurun Sahara yang dahulu memiliki iklim yang lebih basah. Sembilan ribu tahun yang lalu Sahara adalah lingkungan yang hijau dengan danau dan hutan serta kawanan besar binatang liar seperti jerapah, gajah dan burung unta, seperti yang ditunjukkan oleh lukisan batu di Tadrart Acacus.




4. Gua Chauvet
Gua Chauvet di Perancis selatan berisi beberapa lukisan gua awal prasejarah yang dikenal di dunia. Berdasarkan penanggalan radiokarbon lukisan tertua di gua ini mungkin hingga 32.000 tahun. Gua itu ditemukan pada tahun 1994 oleh Jean-Marie Chauvet dan timnya dari speleologists. Lukisan-lukisan ini berisi gambar hewan seperti ibex, raksasa, kuda, singa, beruang, badak dan singa. Teknik canggih seperti penggunaan perspektif jelas ditunjukkan dalam 'panel of horses' yang menunjukkan beberapa hewan dibidang yang sama.




3. Lukisan Batu Kakadu
Terletak di Northern Territory di Australia, Taman Nasional Kakadu berisi salah satu konsentrasi terbesar dari situs seni Aborigin Australia. Sekitar 5000 situs seni telah ditemukan di sepanjang lereng Kakadu dan pada outliers rock. Lukisan Aborigin diperkirakan berkisar antara 20.000 tahun hingga baru-baru ini meskipun sebagian besar lukisan berusia kurang dari 1500 tahun. Situs di Ubirr memiliki beberapa contoh terbaik dari "Seni sinar X (X-ray art)" di dunia. Aborigin tidak hanya melukis organ luar tetapi juga tulang dan oragan internal binatang.




2. Gua Altamira
Ditemukan pada akhir abad 19, Gua Altamira di Spanyol utara adalah gua pertama di mana lukisan prasejarah ditemukan. Lukisan-lukisan itu memiliki kualitas luar biasa sehingga masyarakat ilmiah meragukan otentisitas mereka dan bahkan menuduh penemunya, Marcelino Sanz de Sautuola melakukan pemalsuan. Banyak orang yang tidak percaya bahwa manusia prasejarah memiliki kapasitas intelektual untuk memproduksi segala jenis ekspresi artistik. Namun pada tahun 1902 lukisan-lukisan ini terbukti asli. Lukisan arang dan oker dari kuda, bison dan cetakan tangan di Gua Altamira adalah salah satu lukisan gua terbaik yang terawetkan di dunia.




1. Lukisan Lascaux
Dijuluki "Kapel Sistina prasejarah", Gua Lascaux adalah kompleks gua di barat daya Prancis dihiasi dengan beberapa lukisan gua yang paling mengesankan dan terkenal di dunia. Lukisan-lukisan Lascaux diperkirakan berusia 17.000 tahun. Sebagian besar lukisan gua terletak cukup jauh dari pintu masuk dan logikanya telah diciptakan dengan bantuan penerangan lilin. Lukisan gua yang paling terkenal adalah The Great Hall of the Bulls di mana sapi, kuda, dan rusa digambarkan. Salah satu sapi dalam lukisan memiliki panjang 5,2 meter (17 kaki), ini adalah lukisan hewan terbesar yang pernah ditemukan dalam gua.

Karena kerusakan yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya orang yang mengunjungi gua ini, lukisan Lascaux telah secara permanen tertutup untuk umum. Pemerintah Prancis telah membangun Lascaux II dekat lokasi di mana wisatawan dapat melihat salinan gua aslinya.

sumber :http://versesofuniverse.blogspot.com/2012/10/top-10-lukisan-gua-prasejarah.html

Tuesday, October 23, 2012

Kaum ‘Ad dan Ubar, ”Atlantis di Padang Pasir”


Pada permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa Koran terkemuka di dunia yang mengemukakan;”Kota di Arabia Yang banyak diceritakan dalam sejarah Ditemukan”, “Kota Legenda di Arab Ditemukan”, “Ubar, Atlantis di padang pasir”.




Apa yang membuat temuan arkeologis ini membangkitkan minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al Qur’an, sejak dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum ‘Ad sebagaimana diceritakan dalam Al Qur’an hanyalah sebuah legenda atau lokasi dimana ‘Ad berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat menyembunyikan keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya disebutkan dalam dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa keingintahuan yang besar. Nicholas Clapp, seorang arkeolog amatir yang menemukan kota legendaries yang disebutkan dalam Al Qur’ani. Sebagai seorang Arabophile dan pencipta sebuah film dokumenter yang terpilih, Clapp telah menjumpai suku yang sangat menarik selama penelitiannya tentang sejarah Arabia. Buku ini berjudul ”Arabia Felix” yang ditulis oleh seorang penulis Ingris bernama Bertram Thomas pada tahun 1932. Arabia Felix adalah sebuah roman yang menunjukkan tempat-tempat bagian selatan semenanjung Arabia dimana saat ini termasuk daerah Yaman dan sebagai besar Oman. Bangsa Yunani menyebut daerah ini “Eudaimon Arabia”. Sarjana Arab abad pertengahan menyebutnya sebagai “Al-Yaman as-Saida”ii. Semua penamaan tersebut berarti “Arabia yang Beruntung”, karena orang-orang yang hidup di daerah tersebut di masa lalu dikenal sebagai orang-orang yang paling beruntung pada jamannya. Apakah yang menjadi alasan bagi sebuah penunjukan seperti itu?.


Keberuntungan mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis bertindak selaku perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan “frankincense” sebuah aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa (asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas.

Seorang peneliti Inggris Thomas menyebutnya sebagai suku yang “beruntung”, Ia dengan panjang lebar mengakui bahwa telah menemukan jejak bekas-bekas dari sebuah kota kuno yang dibangun oleh salah satu suku inii. Kota ini dikenal dengan sebutan “Ubar” oleh suku Badui. Di dalam sebuah perjalanan yang dilakukan di daerah tersebut oleh suku Badui yang hidup di padang pasir telah menunjukan sebuah jalur usang dan menyataka bahwa jejak-jejak ini menuju ke arah kota kuno Ubar.Thomas yang menunjukkan keinginan besar dalam hal ini meninggal sebelum mampu menuntaskan penelitiannya. Clapp yang mempelajari apa yang ditulis oleh Thomas sang peneliti Inggris, diyakinkan akan keberadaan kota yang hilang tersebut sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut. Tanpa membuang waktu, Ia memulai penelitiannya. Clapp mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Pertama, Ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut. Clap melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daerah tesebut. Setelah melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut.



Sementara itu Ia menerima kabar bahwa gambar-gambar satelit yang diinginkannya telah diambil oleh NASA. Dalam gambar tersebut, beberapa jejak kafilah menjadi nampak yang hal tersebut sulit untuk dikenali dengan menggunakan mata telanjang,namun hanya bisa dilihat sebagai satukesatuan dari luar angkasa. Setelah membandingkan gambar-gambar dari satelit dengan peta tua yang ada ditangannya, akhirnya Clapp mencapai kesimpulan yang ia cari ; jejak-jejak dalam peta tua berhubungan dengan jejak-jejak dalam gambar yag diambil dengan satelit. Tujuan akhir dari jejak-jejak ini adalah tempat peninggalan sejarah yang luas yang ditengarai dadulunya merupakan sebuah kota. Akhirnya lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang sebagaimana disebutkan sebagai “ Atlantis dari padang pasir, Ubar “.



Apakah hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum ‘Ad yang disebutkan dalam Al Qur’an?
Saat itu juga reruntuhan-reruntuhan mulai dilakukan penggalian, ditengarai bahwa reruntuhan dari kota tersebut berupa pilar-pilar milik kaum ‘Ad di Iram seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an. NAMUN saat ini para peneliti saat ini banyak yang menyangsikannya. Mereka berpendapat ini hanyalah sebuah outpost di dekat kota Iram yang sebenarnya.

sumber :http://versesofuniverse.blogspot.com/2011/07/kaum-ad-dan-ubar-atlantis-di-padang.html

Saturday, October 20, 2012

Baru !! Ditemukan Monster Laut Raksasa di Zaman Jurassic Kuno


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCag8cmu2j8JmLXKmBtOstbqDYVoo96s-goSEUSh6FiMrN9_efEhcNtvXyHf3qIZ1gIcAt17naqPa6E1czfYLTZ9iCZGbdnzVdZ2biJ1CtX7DMI_Y9CDEet1ZPjH9EixEBrFnGM-8p0FFm/s320/monster.jpg

Reptil laut raksasa yang menjelajahi lautan sekitar 150 juta tahun lalu resmi tercatat sebagai spesies baru, menurut para peneliti. Hewan yang dinamai Pliosaurus funkei memiliki panjang 12 meter dan tengkorak sepanjang 2 meter dengan gigitan yang empat kali lebih kuat daripada Tyrannosaurus rex.

"Mereka adalah predator utama di lautan," kata salah satu peneliti Patrick Druckenmiller, paleontolog di Museum University of Alaska. "Gigi mahluk ini akan membuat T. rex merinding."

Jika temuan fosilnya digabungkan, maka kerangka raksasa P. funkei yang baru ditemukan menggambarkan lautan era Jurassic kuno yang penuh dengan predator-predator raksasa.

Pada 2006, para ilmuwan menggali dua kerangka besar pliosaur di Svalbard, Norwegia, serangkaian pulau di pertengahan antara Eropa dan Kutub Utara. Mahluk-mahluk raksasa tersebut, salah satunya disebut Predator X, terlihat agak berbeda dari pliosaurus lain yang ditemukan di Inggris dan Prancis dalam satu setengah abad terakhir.

Kini setelah tahunan meneliti secara mendetail dan menganalisis rahang, tulang belakang, serta badan depan, para peneliti menyimpulkan bahwa Predator X adalah sebuah spesies baru. Secara resmi mereka memberi nama Bjonr dan May-Liss Funke, dua sukarelawan yang pertama menemukan fosil-fosil tersebut.

Pliosaurus adalah reptil laut yang hidup antara 160 juta-145 juta tahun lalu pada periode Jurassic. Mereka memiliki leher pendek, tubuh yang besar di bagian atas dan mengecil di kaki, serta empat sirip yang memungkinkan mereka "bergerak seolah terbang dalam air", kata Druckenmiller pada LiveScience.


Spesies baru ini kemungkinan hidup 145 juta tahun lalu dan memakan plesiosaurus, reptil laut lain yang merupakan kerabat mereka, berleher panjang dan berkepala kecil.

Analisis terbaru ini menunjukkan bahwa P. funkei memiliki sirip depan yang lebih panjang secara proporsional daripada pliosaurus lain, begitu juga bentuk tulang belakang, serta jarak gigi pada rahang, kata Druckenmiller.

Pada 2008, para ilmuwan awalnya memperkirakan Predator X bisa mencapai panjang 15 meter. Studi ilmiah terbaru menunjukkan bahwa mahluk ini lebih kecil dari perkiraan tersebut, namun masih tetap lebih besar dari predator apex terbesar yang hidup saat ini, paus pembunuh yang panjangnya 9 meter, ujar Druckenmiller.

Fosil Pliosaurus funkei hanyalah dua dari hampir 40 spesimen yang ditemukan di Svalbard. Pada Norwegian Journal of Geology edisi 12 Oktober, para penulis juga menyebut ada dua ichtyosaurus baru, atau reptil mirip lumba-lumba, plesiosaurus leher terpanjang dari era Jurassic, dan beberapa invertebrata.

Keseluruhan fosil-fosil ini memberi gambaran bahwa laut Arktik kuno penuh dengan predator menakutkan serta fauna invertebrata, kata salah satu penulis penelitian John Hurum dari University of Oslo lewat email.

"Kami tidak hanya menemukan satu spesies baru, tapi kami menemukan sebuah jejaring ekosistem," tambah Druckenmiller.


sumber : http://www.dunia-berita.com/2012/10/baru-ditemukan-monster-laut-raksasa-di.html

Tuesday, October 16, 2012

Inikah Tempat Brutus Menikam Julius Caesar?



Kematian Julius Caesar merupakan salah satu momen yang tercatat dalam sejarah. Tahukah anda tempat ia ditikam di Roma?

Tempat itu, saat ini, sama sekali tak tampak istimewa dan bahkan menjadi halte bus dan tram, di pusat Ibukota Roma. Berdasarkan penelusuran tim periset asal Spanyol, tempat itulah lokasi penguasa Romawi itu ditikam hingga tewas.

Penggalian arkeologi, dilansir Daily Mail, sedang dilakukan di tempat yang kini bernama Torre Argentina itu. Jutaan wisatawan berkunjung karena warisan arkeologinya, tanpa mengetahui Julius Caesar menghembuskan napas terakhir di tempat itu.

Sang kaisar tewas, ditusuk penasihatnya yang memberontak. Peristiwa ini terjadi pada Ides of March atau 15 Maret, 44 Sebelum Masehi. Adegan ini kemudian banyak disadur jadi drama dan film, serta amat terkenal.

Terutama karena penulis William Shakespeare mendramatisir momen terakhir kaisar, dengan kata terakhirnya yang terkenal, Et tu Brute, merujuk pada letnannya yang paling ia percaya, Brutus. Ia tewas sesaat sebelum menghadiri pertemuan Senat tertutup, Curia of Pompeii


Historic: A team of Spanish researchers believes it has pinpointed the exact spot Caesar fell after matching the finds on a massive dig in Rome to well documented historical evidence.
Historic: A team of Spanish researchers believes it has pinpointed the exact spot Caesar fell after matching the finds on a massive dig in Rome to well documented historical evidence. This picture shows a general view of the area in downtown Rome

Famous: At the time of Caesar's death, however, the spot where he was murdered was at the bottom of a series of steps, in a small square area just three metres wide in a building known as The Curia of Pompeii
Famous: At the time of Caesar's death, however, the spot where he was murdered was at the bottom of a series of steps, in a small square area just three metres wide in a building known as The Curia of Pompeii

Bloody: This scene from the 1963 film Cleopatra shows the assassination of Julius Caesar, played by Rex Harrison
Bloody: This scene from the 1963 film Cleopatra shows the assassination of Julius Caesar, played by Rex Harrison


sumber :http://web.inilah.com/read/detail/1915242/inikah-tempat-brutus-menikam-julius-caesar

Monday, October 15, 2012

Benarkah DNA Dinosaurus Bisa Diselamatkan?


http://img.iyaa.com/iii/resize/672x400/file/tech/science/umum/__icsFiles/afieldfile/2012/10/15/012_10_11_56_702714_XRPaIZkcPh-5607826873440665293_jpg.png

CANBERRA - Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Murdoch University di Australia menyimpulkan bahwa DNA makhluk hidup tidak akan selamat, apabila usianya telah mencapai lebih dari 6,8 juta tahun lalu. Temuan ini jelas bertentangan dengan kemungkinan mereplikasi dinosaurus hidup, sebab kebanyakan dinosaurus punah sekitar 65 juta tahun lalu.

Para ilmuwan sebelumnya mengklaim telah mampu mengekstraksi DNA dinosaurus dari fosil, di mana mereka mencoba untuk mengungkap terkait "mitos Jurassic Park". "Kami secara permanen, terkendala oleh mitos Jurassic Park ini yang telah muncul sejak awal tahun sembilan puluhan," kata Mike Bunce, pemimpin riset kepada Sydney Morning Herald, seperti dilansir Telegraph, Jumat (12/10/2012).

Ilmuwan telah lama memeriksa, apakah DNA dinosaurus bisa selamat. "Mitos ini masih ada. Bahkan, ilmuwan lain bertanya apakah kemungkinan ini bisa dibuktikan," tuturnya.

Proyek ini digambarkan oleh buku terlaris Michael Crichtin dan film Stephen Spielberg. Sementara itu, beberapa makalah mengklaim DNA serangga berusia 135 juta tahun lalu, bisa diekstraksi dari amber (fosil resin pohon).

Akan tetapi, kemungkinan tersebut terbantahkan, setelah sisa-sisa DNA serangga itu terkontaminasi dengan material genetik manusia. Studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society B ini, didasarkan pada penanggalan karbon dari tulang moa. Moa merupakan burung asal Selandia baru yang telah punah.

Peneliti menemukan bahwa DNA dari tulang moa terbelah setelah 521 tahun. Peneliti mengatakan, pada suhu minus lima derajat dan usia DNA mencapai 6,8 juta tahun, fragmen terakhir dari DNA dalam tulang itu akan menghilang.

"Namun, hal ini mungkin di sekira 1 juta tahun dalam kondisi beku. Anda bisa mengekstrak sedikit DNA dan melakukan sesuatu dengan hal itu," pungkas Bunce. (fmh)



sumber : http://www.iyaa.com/tech/science/umum/2175438_2177.html

Wednesday, October 10, 2012

Heboh Penemuan Bangkai Kendaraan Lapis Baja di Sungai Citanduy Banjar


http://karawangid.com/wp-content/uploads/2012/10/tank-3-berita-karawang1-300x200.jpg

Sejak ramai pemberitaan penemuan bangkai kendaraan lapis baja di alur Sungai Citanduy beberapa waktu lalu, Lingkungan Parungsari, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar sontak menjadi tempat wisata dadakan.

Ratusan masyarakat mencoba melihat langsung kendaraan lapis baja yang ditengarai jenis panser yang hendak melarikan diri dalam peperangan di wilayah Kecamatan Pamarican, kabupaten Ciamis.

Sebenarnya sulit untuk melihat secara langsung bangkai kendaraan lapis baja tersebut, karena hanya sebagian kecil yang tampak masih berada di bawah permukaan air. Di bawah permukaan air dengan kedalaman sekitar setengah hingga satu meter, samar-samar terlihat lempengan baja dengan beberapa lubang bundar. Sedangkan sebagian besar lainnya tertutup pasir dan batu.

Beberapa wisatawan yang merasa tidak puas hanya melihat dari darat, mereka langsung mencebur ke Sungai Citanduy yang saat ini airnya sedang surut akibat kemarau panjang.

“Penasaran saja, lihat dari atas hanya ada banyang-bayang. Meski hanya menginjak besi, rasanya puas,” ungkap Ade (28) warga Banjar yang ikut bergabung dengan puluhan anak-anak yang bermain di lokasi kendaraan tenggelam, Selasa (9/10).

 
Ia mengaku sengaja datang ke lokasi setelah membaca berita di koran, selain itu juga melihat banyak warga yang datang ke lokasi. Karena posisinya berada di seberang lokasi tenggelamnya kendaraan sisa penjajahan Belanda tersebut, ia terpaksa berenang menyeberangi Sungai Citanduy.
Selain melihat lebih dekat secara langsung, tidak sedikit warga yang hanya pusat melihat dari kejauhan, tepatnya di tepi jalan raya Banjar – Ciamis yang berada di sekitar rest area Banjar. Puluhan sepeda motor dan sejumlah mobil tampak di parkir di tepi jalan.
Dari tempat tersebut mereka hanya dapat memandang sejumlah anak-anak yang sedang bermain di atas kendaraan perang tersebut. Sedangkan besi baja yang merupakan bagian dari panser peninggalan belanda itu, sama sekali tidak terlihat. Meski demikian, tidak sedikit yang mengaku puas hanya melihat lokasi.
“Katanya sih ada tank peninggalan belanda. Dari tempat ini sih tidak kelihatan, tetapi ya cukup puas lah biar tidak penasaran aja,” tutur Ny. Encih warga Pataruman sekitar sepuluh kilometer dari tempat tersebut.
Cerita tentang penemuan kendaraan laopis baja itu memang bervariasi. Hanya saja bisa ditarik benang merahnya bahwa kendaraan lapis baja jenis panser itu milik penjajah Belanda ketika hendak melarikan diri dalam pertempuran yang terjadi di wilayah Desa Kertahayu, Pamarican, Kabupaten Ciamis.
“Cerita orang tua saya, kendaraannya panser bukan tank karena bannya terbuat dari karet bukan rantai besi. Saat itu para pejuang mengejar Panser yang terlibat pertempuran di Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican. Akibat kehabisan bahan bakar akhirnya berhasil ditangkap,” ungkap Martsimin (60) warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi penbemuan kendaraan lapis baja tersebut.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya kendaraan tersebut berada sekitar tiga ratus meter ke arah hulu dari yang sekarang, tepatnya di Batu Engko. Hanya saja akibat terbawa banjur, termasuk banjir besar saat meletusnya Gunung Galunggung, panser tersebut tersert hingga ke lokasi saat ini.
“Dulu waktu masih kecil, saya bersama teman-teman juga sering bermain di atas panser tersebut. Sekasarng sudah bergeser jauh. Apalagi ketika banjir besar saat galunggung meletus, bergesernay sangat jauh dan menimbun seluruh kendaraan,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, cerita penemuan tank sisa peninggalan Belanda sebenarnya sudah berlangsung lama. Hanya saja cerita terseut menghilang seiring dengan datangnya musim penghujan, sebab bangkai tank tersebut hanya terlihat ketika Sungai Citanduy sedang surut.
Warsimin mengatakan beberapa waktu lali ada lima orang yang mengaku pencari besi bekas mencoba mengambil barang tersebut. Sepanjang hari mereka mencoba menggali pasir dan menyingkirkan batu yang ada di sekitarnya.
“Rencananya mereka bakal meneruskan penggalian pada esok hari, akan tetapi Sungai Citanduy banjir, sehingga tank tersebut juga kembali tertimbun pasir,” tuturnya.
Serita lainnya menyatakan bahwa sebenarnya tank milik Belanda yang hendak melarikan diri setelah terjadi peperangan di Kecamatan Pamarican. Untuk menghentikan rencana terseut, akhirnya jembatan Sungai Citanduy (sebelah selatan) dihancurkan hingga tank terjun ke dalam Sungai.
“Sebenarnya di Sungai Citanduy ada dua, satu Batu Engko dan lainnya di Karangresik,” ungkap Karna (61) yang mengaku warga Kecamatan Cijeungjing.



sumber : http://karawangid.com/jawa-barat-2/heboh-penemuan-bangkai-kendaraan-lapis-baja-sungai-citanduy-banjar


Monday, October 8, 2012

Penemuan Jam Swiss di kuburan berusia 400 tahun



Sekelompok arkeolog dan dua orang jurnalis sedang membuat film dokumenter di sebuah lokasi kuburan di kota Shangsi, Cina. Namun di tempat itu mereka menjumpai sebuah penemuan yang luar biasa aneh. Mereka menemukan sebuah cincin batu berbentuk Jam Swiss. Yang membuat penemuan itu menjadi aneh adalah karena kuburan itu adalah sebuah kuburan yang berasal dari Zaman Dinasti Ming dan diperkirakan telah berusia 400 tahun.




"Ketika kami berusaha memindahkan tanah yang menutupi peti mati, sebuah pecahan batu tiba-tiba jatuh ke tanah dengan suara benturan seperti logam." Kata Jiang Yanyu, bekas kurator Guangxi autonomous region museum.



"Kami mengambil obyek itu dan menemukan ternyata benda itu adalah sebuah cincin. Setelah membersihkannya dari tanah yang menutupinya, kami terkejut ketika kami melihat benda tersebut berbentuk persis seperti sebuah jam swiss.



"Waktu pada jam itu menunjukkan pukul 10:06. Dan yang luar biasa adalah, pada bagian belakang benda itu, tertulis 'Swiss'," Tulis koran Poeple's daily.



Para ahli lokal menjadi sangat bingung karena mereka mempercayai bahwa kuburan tersebut tidak pernah tersentuh oleh manusia sejak pembangunannya 400 tahun yang lalu. Saat ini mereka sedang menunggu para ahli dari Beijing untuk membantu




sumber : http://asikbos.blogspot.com/2012/10/penemuan-jam-swiss-di-kuburan-berusia.html


Sunday, October 7, 2012

Beginilah Tampang Manusia 1000 Tahun Mendatang

Beginilah Tampang Manusia 1000 Tahun Mendatang

Evolusi telah mengubah bentuk manusia masa lalu menjadi bentuk yang sekarang Anda lihat. Namun menurut para ahli, evolusi masih terus terjadi hingga sekarang. Prediksi bentuk tubuh manusia 1000 tahun mendatangnya pun dilakukan.

Berikut adalah gambaran fisik tubuh manusia yang diprediksi oleh para ahli dalam 1000 tahun dari sekarang, seperti dilansir Thesun, Sabtu (6/10/2012):

1. Manusia akan menjadi lebih tinggi, sekitar 180-210 cm, karena faktor gizi yang lebih baik dan kemajuan ilmu kedokteran. Osteopath Garry Trainer, dari London, mengatakan bahwa tinggi rata-rata orang Amerika adalah sekitar 1inci lebih tinggi dari tahun 1960 lalu.

2. Usus menjadi lebih pendek sehingga tidak menyerap lebih banyak lemak dan gula. "Ini adalah cara alami untuk mencegah kegemukan," ujar dokter gigi Dr Philip Stemmer.

3. Jika kesuburan pria menurun jauh, ukuran testis akan semakin kecil.

4. Lengan dan jari lebih panjang untuk mengurangi kebutuhan mencapai ujung terlalu jauh. Saraf di tangan dan jari-jari akan meningkat karena penggunaan perangkat yang lebih besar seperti iPhone yang membutuhkan koordinasi mata-tangan yang kompleks.

5. Ukuran otak menjadi lebih kecil karena tugas menghafal dan berpikir lebih banyak dilakukan oleh komputer.

6. Mata akan semakin besar untuk mengkompensasi mulut yang semakin kecil. "Komunikasi akan bergantung pada ekspresi wajah dan gerakan mata," ujar Cary Cooper dari Lancaster University.

7. Dokter gigi Dr Stemmer juga berpikir manusia 1000 tahun mendatang akan memiliki gigi lebih sedikit karena makanan semakin lembut sehingga tidak banyak mengunyah dan menggigit. "Kita bahkan bisa mendapatkan nutrisi dari cairan atau pil di masa depan, yang bisa berarti gigi semakin kurang dan rahang surut," ujarnya.

8. Memiliki dagu quadruple. "Tubuh kita dirancang untuk makan lebih sedikit dan menggunakan energi lebih dari gaya hidup modern yang dibutuhkan," kata Rajiv Grover, konsultan ahli bedah plastik.

9. Setiap orang akan memiliki bentuk hidung yang sama karena iklim kurang berpengaruh. Pengkondisian udara sudah bergantung pada AC atau pemanas sentral.

10. Penggunaan pemanas dan pakaian hangat membuat manusia masa depan memiliki rambut yang sedikit atau botak, tapi akan ada lebih banyak keriput akibat terlalu sering menggunakan perangkat elektronik.

11. Leher kalkun kendor karena ektra matahari akan menyebabkan kulit kendor dan kelopak mata. Dan akan ada kulit yang lebih gelap karena orang bergerak mengelilingi planet dan terjadi percampuran ras.



sumber :http://judexfacti.blogspot.com/2012/10/idiih-beginilah-tampang-manusia-1000.html

Friday, October 5, 2012

Makam Ratu Suku Maya Ditemukan

Para arkeolog di Guatemala menemukan sebuah makam abad ketujuh, dari salah satu ratu besar di peradaban Maya klasik.

Makam Ratu K'abel ditemukan selama penggalian di kota tua kerajaan Maya, El Peru-Waka, di barat laut Peten, Guatemala.

Seperti diberitakan Upi.com, Kamis (4/10/2012), antropolog Universitas Washington Profesor David Freidel, yang menjadi co-direktur ekspedisi mengatakan, pihaknya juga menemukan satu buah batu bertahtakan ukiran alabaster di dalam ruang pemakaman.

Batu berukuran kecil berwarna putih susu, dan di atasnya terukir gambar seorang wanita dewasa berwajah berkerut, dengah sehelai rambut di depan telinganya.

Menurutnya, keberadaan batu di dalam makam merupakan bukti bahwa kubur itu tempat bersemayamnya jasad Ratu K'abel.

"Peradaban Maya sangatlah 'klasik' bagi arkeologi di Dunia Baru, dalam arti bahwa seperti arkeologi di Mesir Kuno, Yunani, Mesopotamia, atau Cina tercatat dengan baik berdasarkan teks dan gambar," ujar David.

Menurutnya, K'abel memerintah bersama suaminya, K'inich Bahlam, pada 672-692 Masehi. (*)
Description: Makam Ratu Suku Maya Ditemukan
Rating: 3.5
Reviewer: Zona Kita
ItemReviewed: Makam Ratu Suku Maya Ditemukan

sumber : http://www.zona-kita.com/2012/10/makam-ratu-suku-maya-ditemukan.html

Saturday, September 29, 2012

Patung Buddha yang Dimiliki Nazi Berasal Dari Luar Angkasa

Mungkin kisah ini terdengar seperti plot dalam salah satu film Indiana Jones, namun peneliti Jerman mengatakan bahwa patung Buddha yang dibawa dari Eropa oleh Nazi berasal dari batu meteor yang jatuh ke Bumi 10 ribu tahun lalu di perbatasan Siberia-Mongolia.

Buddha dari luar angkasa ini, atau para peneliti menyebutnya "Iron Man", tak diketahui usianya. Perkiraan terbaik menghitung kemungkinan asal patung ini dari abad 8-10. Pahatan patung ini menggambarkan seorang pria, kemungkinan dewa Buddha, duduk dengan kaki dilipat masuk dan memegang sesuatu di tangan kirinya. Di dadanya ada swastika Buddha, simbol keberuntungan yang kemudian "diambil alih" oleh partai Nazi di Jerman.

 
"Orang bisa berspekulasi bahwa simbol swastika di patung itu adalah penyebab artefak 'Iron Man' meteor ini dibawa ke Jerman," kata peneliti pada 14 September lalu di jurnal Meteoritics & Planetary Science.

Petualangan manusia besi
Manusia besi ini pertama datang ke Jerman setelah ekspedisi Tibet pada 1938-1939 oleh ahli zoologi dan etnologi Ernst Schäfer. Ia dikirim ke daerah tersebut oleh Nazi untuk mencari akar ras Arya. Patung itu kemudian berpindah-pindah pemilik.

Peneliti Universitas Stuttgart Elmar Bucher dan koleganya pertama menganalisis patung tersebut pada 2007, saat pemiliknya saat itu mengizinkan mereka mengambil lima sampel kecil. Pada 2009, tim ini kemudian mendapat kesempatan untuk mengambil sampel lebih banyak lagi dari bagian dalam patung, karena lebih sedikit terkontaminasi cuaca atau sentuhan tangan manusia daripada bagian luar.

Mereka menemukan bahwa patung tersebut dipahat dari batu luar angkasa yang sangat jarang dan dikenal dengan meteorit ataksit. Meteor besi ini memiliki kadar nikel tinggi. Meteor terbesar yang pernah diketahui, meteor Hoba dari Namibia, adalah jenis meteor ataksit yang beratnya bisa lebih dari 60 ton.

Dari luar angkasa
Analisis kimiawi dari sampel patung manusia besi ini menunjukkan kecocokan dengan sebaran dari serpihan batu luar angkasa dari perbatasan Siberia dan Mongolia. Meteorit China memiliki 250 fragmen meteorit, kebanyakan relatif kecil, meski ada dua potongan yang beratnya melebihi 10 kg. Para ilmuwan memperkirakan bahwa meteorit Chinga jatuh antara 10 ribu-20 ribu tahun lalu. Penemuan pertama meteor tersebut tercatat pada 1913, namun keberadaan patung tersebut menunjukkan bahwa orang-orang menambang kawasan tersebut untuk materi artistik lama sebelum itu, menurut Buchner.

Identitas pria dalam patung tersebut tak jelas, namun para peneliti memperkirakan ia mungkin adalah dewa Buddha Vaisravana, atau dikenal juga dengan Jambhala. Vaisravana adalah dewa kekayaan atau peperangan, dan ia sering digambarkan memegang lemon (simbol kekayaan) atau kantung uang di tangannya. Manusia besi ini memegang objek yang tak jelas di tangannya. Patung ini tingginya 24 cm dan beratnya 10,6 kg.

Banyak budaya di dunia yang menggunakan besi meteor untuk membuat belati dan bahkan perhiasan, menurut Buchner dan para koleganya, dan pemujaan meteor pun cukup sering terjadi pada budaya kuno. Namun pahatan Buddha pada meteor tergolong unik.

"Patung manusia besi ini adalah satu-satunya ilustrasi bentuk manusia yang diketahui dipahat pada meteorit, artinya kita tidak punya perbandingan untuk menentukan nilainya," kata Buchner dalam pernyataan. "Dari usianya saja, kita bisa memperkirakan nilainya mencapai $20 ribu (Rp 191,2 juta). Namun, jika perkiraan kami tentang usianya benar dan hampir seribu tahun usianya, maka patung ini bisa tak ternilai."


sumber :http://id.berita.yahoo.com/patung-buddha-yang-dimiliki-nazi-berasal-dari-luar-angkasa.html

Friday, September 28, 2012

Patung Buddha yang Dimiliki Nazi Berasal Dari Luar Angkasa



Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Mungkin kisah ini terdengar seperti plot dalam salah satu film Indiana Jones, namun peneliti Jerman mengatakan bahwa patung Buddha yang dibawa dari Eropa oleh Nazi berasal dari batu meteor yang jatuh ke Bumi 10 ribu tahun lalu di perbatasan Siberia-Mongolia.

Buddha dari luar angkasa ini, atau para peneliti menyebutnya "Iron Man", tak diketahui usianya. Perkiraan terbaik menghitung kemungkinan asal patung ini dari abad 8-10. Pahatan patung ini menggambarkan seorang pria, kemungkinan dewa Buddha, duduk dengan kaki dilipat masuk dan memegang sesuatu di tangan kirinya. Di dadanya ada swastika Buddha, simbol keberuntungan yang kemudian "diambil alih" oleh partai Nazi di Jerman.

 


"Orang bisa berspekulasi bahwa simbol swastika di patung itu adalah penyebab artefak 'Iron Man' meteor ini dibawa ke Jerman," kata peneliti pada 14 September lalu di jurnal Meteoritics & Planetary Science.

Petualangan manusia besi
Manusia besi ini pertama datang ke Jerman setelah ekspedisi Tibet pada 1938-1939 oleh ahli zoologi dan etnologi Ernst Schäfer. Ia dikirim ke daerah tersebut oleh Nazi untuk mencari akar ras Arya. Patung itu kemudian berpindah-pindah pemilik.

Peneliti Universitas Stuttgart Elmar Bucher dan koleganya pertama menganalisis patung tersebut pada 2007, saat pemiliknya saat itu mengizinkan mereka mengambil lima sampel kecil. Pada 2009, tim ini kemudian mendapat kesempatan untuk mengambil sampel lebih banyak lagi dari bagian dalam patung, karena lebih sedikit terkontaminasi cuaca atau sentuhan tangan manusia daripada bagian luar.

Mereka menemukan bahwa patung tersebut dipahat dari batu luar angkasa yang sangat jarang dan dikenal dengan meteorit ataksit. Meteor besi ini memiliki kadar nikel tinggi. Meteor terbesar yang pernah diketahui, meteor Hoba dari Namibia, adalah jenis meteor ataksit yang beratnya bisa lebih dari 60 ton.

Dari luar angkasa
Analisis kimiawi dari sampel patung manusia besi ini menunjukkan kecocokan dengan sebaran dari serpihan batu luar angkasa dari perbatasan Siberia dan Mongolia. Meteorit China memiliki 250 fragmen meteorit, kebanyakan relatif kecil, meski ada dua potongan yang beratnya melebihi 10 kg. Para ilmuwan memperkirakan bahwa meteorit Chinga jatuh antara 10 ribu-20 ribu tahun lalu. Penemuan pertama meteor tersebut tercatat pada 1913, namun keberadaan patung tersebut menunjukkan bahwa orang-orang menambang kawasan tersebut untuk materi artistik lama sebelum itu, menurut Buchner.

Identitas pria dalam patung tersebut tak jelas, namun para peneliti memperkirakan ia mungkin adalah dewa Buddha Vaisravana, atau dikenal juga dengan Jambhala. Vaisravana adalah dewa kekayaan atau peperangan, dan ia sering digambarkan memegang lemon (simbol kekayaan) atau kantung uang di tangannya. Manusia besi ini memegang objek yang tak jelas di tangannya. Patung ini tingginya 24 cm dan beratnya 10,6 kg.

Banyak budaya di dunia yang menggunakan besi meteor untuk membuat belati dan bahkan perhiasan, menurut Buchner dan para koleganya, dan pemujaan meteor pun cukup sering terjadi pada budaya kuno. Namun pahatan Buddha pada meteor tergolong unik.

"Patung manusia besi ini adalah satu-satunya ilustrasi bentuk manusia yang diketahui dipahat pada meteorit, artinya kita tidak punya perbandingan untuk menentukan nilainya," kata Buchner dalam pernyataan. "Dari usianya saja, kita bisa memperkirakan nilainya mencapai $20 ribu (Rp 191,2 juta). Namun, jika perkiraan kami tentang usianya benar dan hampir seribu tahun usianya, maka patung ini bisa tak ternilai."
sumber :http://id.berita.yahoo.com/patung-buddha-yang-dimiliki-nazi-berasal-dari-luar-angkasa.html

Thursday, September 20, 2012

Mosaik Romawi Raksasa Ditemukan di Bawah Ladang




Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Kolam mosaik raksasa yang menampilkan pola geometri rumit telah digali di Turki selatan. Kemunculan kolam ini membuktikan luasnya jangkauan kekaisaran Romawi pada masa kejayaan.

Mosaik yang ditemukan menghiasi lantai kompleks pemandian sepanjang 7 meter dan kemungkinan berada di luar ruang, kata Michael Hoff, sejarawan University of Nebraska, Lincoln dan direktur penggalian mosaik ini. Temuan ini, menurut Hoff, kemungkinan berasal dari abad 3-4. Mosaik itu pun cukup luas, yaitu 149 meter persegi, atau seluas rumah keluarga.



"Sejujurnya, saya sangat kagum akan ukuran mosaik yang sangat besar itu," kata Hoff pada LiveScience.

Petunjuk pertama ada sesuatu yang mengagumkan terkubur di selatan Turki muncul pada 2002, saat profesor sejarah klasik Universitas Purdue Nick Rauh berjalan di ladang yang baru selesai dibajak dekat kota kuno Antiochia ad Cragum. Hasil bajakan itu memunculkan potongan-potongan lantai mosaik, kata Hoff. Rauh kemudian berkonsultasi dengan arkeolog lain, termasuk para ahli di museum lokal Alanya, Turki. Sayangnya museum tak punya dana untuk menggali lebih jauh mosaik tersebut, sehingga para arkeolog pun mendiamkannya.



Tahun lalu, dengan munculnya izin arkeologi baru, arkeolog museum mengundang Hoff dan timnya untuk menyelesaikan penggalian.

Sejauh ini, para peneliti sudah menemukan sekitar 40 persen mosaik. Lantainya dalam kondisi prima, menurut Hoff dalam video universitas soal penggalian. Mosaik ini kemungkinan merupakan bagian dari kolam renang pualam luar ruang yang diapit oleh portico.



Mosaiknya terdiri dari kotak-kota besar, masing-masing memiliki motif geometri unik di atas latar putih, dari motif ledakan bintang sampai lingkaran yang berjalin. Ini adalah mosaik terbesar yang pernah ditemukan di Turki selatan, yang merupakan kawasan pinggiran Kekaisaran Romawi, menurut Hoff. Keberadaan mosaik ini menunjukkan bahwa Antiochia ad Cragum mendapat lebih banyak pengaruh Romawi dari yang sebelumnya diperkirakan.



Kota Antiochia ad Cragum didirikan pada abad pertama, dan memiliki beberapa fitur Romawi seperti rumah pemandian dan pasar-pasar.

Tim Hoff juga sudah menggali kuil Romawi dari abad ketiga di kota dan jalanan yang diapit oleh pilar-pilar serta toko-toko.



Tim ini akan kembali bersama para mahasiswa dan sukarelawan untuk menyelesaikan penggalian mosaik pada Juni 2013. Rencananya, menurut Hoff, mereka akan membangun pondok kayu di atas mosaik dan membuka situs tersebut untuk umum.


sumber :http://id.berita.yahoo.com/mosaik-romawi-raksasa-ditemukan-di-bawah-ladang.html

Wednesday, September 12, 2012

Arkeolog Israel temukan penampungan air berumur tiga ribu tahun



Sejumlah ahli purbakala Israel telah menemukan sebuah tempat penampungan air kuno di Yerusalem. Penampungan ini diduga digunakan oleh peziarah dalam perjalanan menuju Kuil Sulaiman.

Otoritas kepurbakalaan Israel mengatakan penampungan itu bisa menyimpan 66 ribu galon atau 250 meter kubik air. Surat kabar The Daily Mail melaporkan, Selasa (11/9), kuil pertama tempat ditemukannya penampungan ini diperkirakan tiga ribu tahun.

Menurut kitab suci Yahudi, Taurat, kuil pertama dibangun oleh Raja Sulaiman pada tahun 10 sebelum Masehi dan dihancurkan empat abad kemudian. Tim purbakala Israel meyakini tempat penampungan air itu melayani kota kuno dan lokasinya cukup penting bagi kehidupan keagamaan di Yerusalem.

Kepala tim arkeologi dari Badan Lingkungan dan Pertamanan Israel Tvika Tsuk mengatakan tempat penampungan air yang lokasinya dekat Kuil Sulaiman ini dulunya digunakan untuk kegiatan warga sehari-hari. Peziarah juga memanfaatkan air penampungan buat minum dan mandi.


The ancient cistern found in Jerusalem: Archaeologists date this back to the times of the 'First Temple', up to 3000 years ago

The ancient cistern found in Jerusalem: Archaeologists date this back to the times of the 'First Temple', up to 3,000 years ago

Rubble in paradise: A visitor at the Western Wall where rocks are piled from when the Old City walls were demolished centuries ago. The reservoir would have been accessed through a hole in the plaza floor, which is under the rocks

Rubble in paradise: A visitor at the Western Wall where rocks are piled from when the Old City walls were demolished centuries ago. The reservoir would have been accessed through a hole in the plaza floor, which is under the rocks





Selain itu, ada bekas telapak tangan pada dinding ketika mereka dulu membuat penampungan ini. jejak ini juga ditemukan di penampungan air di Tel Beersheba, Tel Arad, dan Tel Beit Shemesh yang sezaman dengan periode Kuil Pertama.

Ketua tim penggalian, Ali Sukron, mengatakan penampungan air ini menjadi tonggak kemajuan zaman dari sistem pengairan di Yerusalem ratusan tahun lalu. "Cukup jelas terlihat konsumsi air di Yerusalem pada masa Kuil Pertama tidak hanya bersumber dari mata air Gihon tapi juga bergantung pada penampungan air umum," kata Ali.

Tim purbakala Israel mengatakan mereka bisa memperkirakan umur penampungan itu berdasarkan tanda telapak tangan di dinding semen, mirip dengan penampungan di Kuil Pertama.


Discovery: Israeli archaeologist Eli Skukrun reveals the large water reservoir from the First Temple Period (1000 BC)

Discovery: Israeli archaeologist Eli Skukrun reveals the large water reservoir from the First Temple Period

Spiritual centre: Dome of the Rock on Temple Mount in Jerusalem

Spiritual centre: Dome of the Rock on the Temple Mount in Jerusalem

The Dome of the Rock, a Muslim shrine, occupies the former site of the First Temple, built by Solomon

The Dome of the Rock, a Muslim shrine, occupies the former site of the First Temple, built by Solomon




sumber :http://www.merdeka.com/dunia/arkeolog-israel-temukan-penampungan-air-berumur-tiga-ribu-tahun.html

Wednesday, September 5, 2012

jalan jalan ke MUSEUM ZOOLOGY di LONDON yukzz....




jalan jalan ke MUSEUM ZOOLOGY di LONDON yukzz....




Treeshrews are small mammals native to the tropical forests of Southeast Asia and they are part of the collection

Weird and wonderful: Treeshrews are small mammals native to the tropical forests of Southeast Asia and they are part of the collection

 Earthworms are preserved
A young preserved aardvark

Stored for view: Earthworms are preserved in a glass jar as well as a young preserved aardvark which is coiled up in display

Row upon row: A tray of preserved butterflies is displayed

Row upon row: A tray of preserved butterflies is displayed

Animal brains preserved in the collection

Popular pieces: There is also a comparative anatomy collection displaying the differences between the brains of a number of mammals and a reptile. Each brain is preserved in alcohol and suspended in glass jars with thread

A bisected chimpanzee head
A bisected chimpanzee head

Double vision: A bisected chimpanzee head is also available for perusal in the extensive collection

History in lines: Specimens are kept in the spirit store at The Grant Museum of Zoology

History in lines: Specimens are kept in the spirit store at The Grant Museum of Zoology

Hanging around: A chimpanzee (left) and a gibbon skeleton feature in the collection

Hanging around: A chimpanzee (left) and a gibbon skeleton feature in the collection

Skulls: An elephant skull (left) and a tiger skeleton sit side-by-side at The Grant Museum of Zoology

Skulls: An elephant skull (left) and a tiger skeleton sit side-by-side at The Grant Museum of Zoology

Protected: The vertebrae of a Beak-Nosed whale are kept in bubble-wrap in the dry store

Protected: The vertebrae of a Beak-Nosed whale are kept in bubble-wrap in the dry store

Giant beast: The skeleton of an Indian One-Horned Rhino is pieced together at the museum

Giant beast: The skeleton of an Indian One-Horned Rhino is pieced together at the museum

A collection of moles is preserved in a jar
A tiger skeleton

A particular favourite with museum guests is the glass jar filled with 18 tightly-packed moles, left, which is on display as well as a tiger skeleton, right


Eclectic mix: Jars of assorted snakes and sea mice make up part of the collection

Eclectic mix: Jars of assorted snakes and sea mice make up part of the collection

Stored away: A primate skeleton is kept in a drawer with other specimens

Stored away: A primate skeleton is kept in a drawer with other specimens

History on display: The bones of a dodo bird which lived on Mauritius until the 1680s

History on display: The bones of a dodo bird which lived on Mauritius until the 1680s

Reptiles: Jars of assorted snakes are shown in a jar entwined with each other

Reptiles: Jars of assorted snakes are shown in a jar entwined with each other

Rare treasures: Containing 67,000 specimens, the Grant Museum of Zoology is the only one of it's kind in London

Rare treasures: Containing 67,000 specimens, the Grant Museum of Zoology is the only one of it's kind in London

Employee Emma-Louise Nicholls checks the display cabinets at The Grant Museum of Zoology

Employee Emma-Louise Nicholls checks the display cabinets at The Grant Museum of Zoology

Not so deadly now: The skeleton of a Loris is shown on a tree branch. Slow lorises are a group of primates from southeast Asia and possess a very rare trait for a mammal ¿ a toxic bite

Not so deadly now: The skeleton of a Loris is shown on a tree branch. Slow lorises are a group of primates from southeast Asia and possess a very rare trait for a mammal - a toxic bite

Difference in size: An Asian elephant skull (right) and a rhino skull are displayed together

Difference in size: An Asian elephant skull (right) and a rhino skull are displayed together

Tags

Recent Post