Latest News

Wednesday, July 25, 2012

Warga Jakarta lebih ramah dari orang Kuala Lumpur



Warga Jakarta lebih ramah dari orang Kuala Lumpur

Majalah bulanan Reader's Digest melansir daftar kota paling ramah sedunia. Dalam peringkat ini, Jakarta berada di posisi 29, dua tingkat lebih tinggi di atas Ibu Kota Kuala Lumpur, Malaysia.

Situs berita asiaone.com melaporkan, Selasa (24/7), posisi Jakarta tidak terlalu bagus lantaran beberapa tindakan khas seperti kebiasaan berebut masuk ke bus atau kereta ketika penumpang sebelumnya belum turun dan tidak menahan pintu untuk orang yang lewat di belakang. Meski demikian, situasi ini masih lebih baik dibandingkan kesopanan warga Kuala Lumpur di peringkat 34 dan Mumbai di posisi paling bawah.

Survei Reader's Digest dilakukan di 36 negara melibatkan reporter menyamar. Ada tiga tes dilakukan di ruang-ruang publik, yang pertama melihat apakah orang akan menahan pintu ketika orang di belakangnya lewat. Kedua merekam apakah pelayan mengucapkan terima kasih setelah melayani pembeli, dan terakhir menjatuhkan tumpukan kertas di jalan untuk memantau akankah ada orang membantu si petugas survei.

Dari tes kecil-kecilan itu akan perwakilan setiap kota diberi nilai dan dibandingkan. Berdasarkan pantauan Reader's Digest Kota New York, Amerika Serikat dengan koefisien 80 persen, menjadi kota paling ramah sedunia. Kota Zurich, Swis menyusul di posisi kedua dan Toronto, Kanada menempati peringkat ketiga.

Salah satu temuan unik adalah rendahnya posisi negara-negara Benua Asia dalam daftar ini. Peringkat paling tinggi didapatkan warga Ibu Kota Manila, Filipina , yaitu posisi 22. Padahal selama ini masyarakat Asia dianggap memiliki sifat ramah dibanding orang-orang Eropa atau Amerika.

Anggapan lain kaum muda lebih tidak ramah dibanding orang tua juga urung terbukti. Di Montreal, rata-rata responden yang membantu menahan pintu atau memungut kertas malah remaja.

Namun majalah ini mengakui perbedaan persepsi soal derajat kesopanan berbeda-beda di setiap negara. Salah satu responden asal Manila, John Christopher Padilla mempertanyakan keabsahan survei ini, salah satunya poin kebiasaan menahan pintu buat orang lain. "Bagaimana bisa kita mengukur kesopanan seseorang hanya dengan melihat apakah dia menahan pintu buat orang lain?" kata Padilla.



sumber :http://www.merdeka.com/dunia/warga-jakarta-lebih-ramah-dari-orang-kuala-lumpur.html

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post