Akibat pemanasan global dan ulah manusia yang merusak alam, beberapa   cagar alam paling indah dan menakjubkan di dunia terancam punah. Bahkan,   sebagian besar mungkin tidak akan ada lagi di akhir abad ini.
Seperti   dikutip dari Budgettravel, berikut ini 5 tempat yang mungkin ingin   Anda kunjungi, atau setidaknya Anda lihat sebelum punah. Berminat   mengunjunginya?
 | 1. Terumbu Karang Belize Barrier 
  Salah  satu terumbu karang dengan ekosistem paling kaya di dunia. Belize   Barrier merupakan rumah bagi hiu paus, ikan pari, duyung, kerang,   lobster dan makhluk-makhluk laut lainnya. Namun, sebuah mahakarya alam   yang indah ini terancam punah. Sejak 1998, Belize Barrier yang berada di   perairan Amerika Latin ini mengalami penipisan dan kehilangan 50%   karang di beberapa area. Hal ini disebabkan oleh pemanasan global,   polusi dari pertanian, bertambahnya wisatawan, pengembangan fasilitas   pinggir pantai dan perusakan oleh kapal pesiar.
 
 | 
 | 2. The Congo Basin 
  Congo  Basin adalah hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia setelah  Amazon  yang berkontribusi menyumbang 40% oksigen dunia. Hutan yang  terdapat  di bagian barat Afrika ini juga merupakan sumber makanan,  obat-obatan  dan mineral.
 
 Namun, PBB melaporkan, sekitar 2/3 area  hutan  beserta tumbuhan dan margasatwa di dalamnya, akan musnah pada  2040,  kecuali manusia melakukan tindakan perlindungan. Seluas 10 juta  hektar  hutan berkurang setiap tahunnya karena illegal logging, perluasan  lahan  pertambangan dan dibuat peternakan. Tidak hanya hutan yang  terancam  punah, tapi juga hewan langka seperti gorila gunung, gajah  hutan,  simpanse dan okapi (mamalia mirip jerapah dan zebra).
 
 | 
 | 3. Laut Mati 
  Danau  yang membujur di daerah antara Israel, Otoritas Palestina dan  Yordania  ini merupakan area paling rendah di dunia --1.312 kaki di bawah  level  laut normal-- mengandum garam 10 kali lebih tinggi dibandingkan  air  laut sehingga manusia bisa mengambang di atasnya. Laut mati juga   dipercaya memiliki mineral yang bersifat menyembuhkan.
 
 Dalam   empat dekade belakangan ini, Laut Mati telah menyusut hingga   sepertiganya dan tenggelam sedalam 80 kaki setiap tahun. Hal ini   diakibatkan pembangunan resor dan restoran di dekat area tersebut. Belum   lagi perusahaan kosmetik yang mengekspliotasi besar-besaran demi   mendapatkan mineral untuk produk kecantikan. Jika tidak dilestarikan,   Laut Mati bisa hilang dalam 50 tahun.
 
 | 
 | 4. Everglades 
  Everglades  merupakan tanah basah seluas 2,5 juta hektar yang meliputi  hutan  cemara, rawa-rawa, hutan bakau dan padang rumput. Everglades juga  rumah  bagi beragam flora dan fauna langka, yang mungkin tidak ditemukan  di  daerah lainnya. Seperti Macan Florida, Burung Snail Kite dan Anggrek   Hantu.
 
 Tapi keindahan dan keunikan area yang berada di Florida,   Amerika ini sedang dalam bahaya. Sekitar 60% area perairan di Everglades   telah beralih fungsi menjadi pertanian dan perkotaan. Sebagai  gambaran,  luas Everglades kini hanya setengahnya, jika dibandingkan  pada tahun  1900. Lebih buruknya lagi, kini hanya kurang dari 100  spesies Macan  Florida di Everglades. Bukan tidak mungkin, populasi  kucing hitam besar  ini akan hilang dalam 40 tahun ke depan jika tidak  dilestarikan.
 
 | 
 | 5. Madagaskar 
  Lebih  dari 80% flora dan fauna yang ada di Madagaskar, tidak bisa  ditemukan  di tempat lain di dunia. Ini berkat terisolasinya Madagaskar  dari  jamahan manusia selama jutaan tahun, karena keberadaan Indian Ocean   (lautan luas di Afrika). Tapi hutan terbesar keempat di dunia ini juga   berada dalam bahaya. Ekosistem hutan hancur karena penebangan dan   pembakaran besar-besaran untuk membangun pertanian dan peternakan. Dari   120.000 meter persegi, kini luasnya tinggal 20.000. Jika tidak ada yang   dilakukan untuk menyelamatkan hutan ini, Madagaskar bisa hilang dalam  35  tahun.
 |  |  |  |  |  |  | 
 
No comments:
Post a Comment