Putus cinta adalah hal yang menyakitkan, terlebih jika kita menjadi pihak yang ditinggalkan. Banyak orang menggambarkan perasaan putus cinta seperti patah hati yang tidak berkesudahan dan kadang orang yang tidak kuat menanggung rasanya berpikir untuk mati saja. Tentu siapa yang mendengar kalimat bunuh diri karena cinta merasa hal tersebut berlebihan. Tapi bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi?
Seorang pria bernama Alviss Kong di Malaysia nekat mengkahiri hidupnya karena tidak tahan menderita diputuskan oleh kekasihnya. Ironisnya, sang kekasih setelah memutuskannya langsung mendapat pendamping baru. Alviss Kong akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara terjun dari balkon apartemennya. Sebelum bunuh diri, ia meninggalkan pesan terakhirnya berupa status facebook.
Dalam status Facebooknya diketahui Alviss Kong akan melompat dalam 45 menit setelah status terakhirnya. Awalnya tidak ada yang memperhatikan dan menganggap ia hanya bercanda, namun setelah adiknya menanggapi statusnya, barulah teman-temannya khawatir. Sebelum melompat, Alviss Kong memberikan pesan kepada adik dan orang tuanya. Melihat hal tersebut sang adik yang berada jauh di Brunei Darussalam merasa panik dan mencoba menghubungi orangtua mereka. Sayang, orangtua mereka sedang dalam sebuah acara dan tidak menerima panggilan tersebut. Sang adik semakin panik dan meminta temannya untuk mengecek apartemen kakaknya. Ketika disambangi, teman sang adik pun sangat terkejut mendapati Alviss Kong benar-benar terjun dari lantai 14 apartemennya.
Seorang pria bernama Alviss Kong di Malaysia nekat mengkahiri hidupnya karena tidak tahan menderita diputuskan oleh kekasihnya. Ironisnya, sang kekasih setelah memutuskannya langsung mendapat pendamping baru. Alviss Kong akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara terjun dari balkon apartemennya. Sebelum bunuh diri, ia meninggalkan pesan terakhirnya berupa status facebook.
Dalam status Facebooknya diketahui Alviss Kong akan melompat dalam 45 menit setelah status terakhirnya. Awalnya tidak ada yang memperhatikan dan menganggap ia hanya bercanda, namun setelah adiknya menanggapi statusnya, barulah teman-temannya khawatir. Sebelum melompat, Alviss Kong memberikan pesan kepada adik dan orang tuanya. Melihat hal tersebut sang adik yang berada jauh di Brunei Darussalam merasa panik dan mencoba menghubungi orangtua mereka. Sayang, orangtua mereka sedang dalam sebuah acara dan tidak menerima panggilan tersebut. Sang adik semakin panik dan meminta temannya untuk mengecek apartemen kakaknya. Ketika disambangi, teman sang adik pun sangat terkejut mendapati Alviss Kong benar-benar terjun dari lantai 14 apartemennya.
Saat tubuhnya ditemukan, Alviss Kong masih sempat bernafas nammun setelah 14 jam mendapatkan tindakan media, dokter menyatakan nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Mendengar kabar kematian Alviss, sontak teman-temannya bersedih dan mulai mengecek Facebook Alvis untuk melihat pesan terakhirnya. Alviss juga sempat menunggah gambar dirinya yang sedang menangis sebelum memutuskan bunuh diri. Tragedi bunuh diri yang tragis ini seketika mendapat perhatian dari media di Malaysia dan pesan terakhir Alviss pada keluarga dan mantan kekasihnya dimuat dimana-mana.
Isi pesan terakhir Alviss:
1. Kepada adik perempuannya : Adikku, kau harus tau, aku sangat menyanyangimu walaupun aku tidak pernah tau bagaimana menunjukkan padamu.
2.Kepada adik terkecilku : tumbuhlah menjadi dewasa dan selalu menyanyangimu.
3. Kepada orang tuaku: aku mencintaimu ibu dan ayah, jagalah diri kalian selalu, maafkan semua kesalahan yang pernah kubuat.
4.Kepada mantan kekasihku (binlui); apa yang aku lakukan adalah pilihan yang aku tentukan, ini bukan salahmu tapi salah keadaan yang membuatku tak dapat bertahan.
Kisah Alviss ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mencintai orang dengan sepenuhnya. Serta jika kita sudah tidak kuat melanjutkan suatu hubungan, kita harus memikirkan cara berpisah dengan baik tanpa melukai hati pasangan terlalu dalam.
sumber : http://jadiberita.com/spotlight/sebelum-bunuh-diri-pemuda-ini-say-good-bye-di-facebook/
No comments:
Post a Comment