Seorang yang sedang melakukan ritual, berharap akan mendapatkan pekerjaan di rantau kelak.
TEMPAT keramat ini merupakan sebuah mata air atau masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan nama sendang. Oleh moyang warga sekitar, mata air ini dinamakan Sendang Kali Pancur, yang jika diartikan secara harfiah Jawa berarti mata air yang mengalir layaknya sungai.
Sendang yang terletak di Kampung Gedang Anak, Ungaran, Jawa Tengah memiliki panjang sekitar 15 meter dan lebar kurang lebih 3 meter. Dengan debit airnya tak begitu banyak air dalam sendang akan mengalir keluar areal dan kemudian mengalir jadi satu ke arah sungai kecil yang melintas di kampung tersebut.
“Sendang Kali Mancur ini sudah ada sejak dahulu, sejak jaman kakek-nenek saya kecil pun sudah ada sendang ini,” cerita Mbah Darori (90) sesepuh desa Gedang Anak ini menceritakan.
Mata Air Yang Dijaga Peri Cantik
Dalam kepercayaan kultur Jawa, sebuah sendang diyakini akan memiliki kekuatan gaib. Setiap daerah tentunya akan memiliki kekuatannya yang berbeda-beda mengikuti aura yang menaunginya. Begitu juga dengan sendang yang berjarak kurang lebih 3,5 km sebelah tenggara kota Ungaran ini.
Konon, barang siapa saja orangnya yang mandi di sendang ini, maka dipercaya akan mendapat kelancaran dalam hal pekerjaan “Memang ada yang meyakini seperti itu, saya sendiri juga pernah dengar. Bahkan, warga di sini juga ada yang sukses bekerja setelah sebelumnya mandi dahulu di Sendang Kali Pancur,” kata Mbah Darori.
Maka tak heran jika sendang yang kedalaman airnya setinggi lutut orang dewasa atau sekitar setengah meter ini kemudian menjadi tempat yang acap disambangi oleh para orang pencari kerja, sebelum dirinya pergi mengadu nasib ke rantau termasuk para tenaga kerja Indonesia (TKI) sebelum berangkat ke luar negeri.
Diterangkan kakek berusia hampir seabad ini, ritual yang dilakukan di sendang keramat ini pun tidaklah sulit untuk dijalani, tak perlu membawa berkat sesaji maupun dupa atau kemenyan. Hanya dengan sekedar mandi di Sendang Kali Pancur dan berbekal niat yang tulus serta benar-benar niat mulia untuk bekerja, maka itu saja sudah cukup.
“Jika mau mandi di Sendang Kali Pancur ini jangan pernah punya niatan yang tidak baik atau hanya sekedar ingin main-main saja. Jika itu dilakukan malah akan buruk akibatnya,” imbuhnya meyakinkan.
Diyakini, peri cantik penunggu Sendang Kali Pancur tak menyukai permohonan yang buruk atau bertentangan dengan norma-norma umum, minta pesugihan misalnya. Singkatnya, niat kotor serta tujuan yang kurang baik adalah hal yang menjadi pantangan untuk dilakukan di tempat ini.
Murknya sang gaib penunggu Sendang Kali Pancur pun bisa berupa petaka yang ringan sampai yang berat sekalipun. Dari yang hanya akan mengalami kecelakaan kecil seperti tersandung bebatuan di sekitar sendang, bahkan sampai kepada sakit tak kunjung sembuh yang berujung pada kematian pun bisa terjadi jika pantangan tersebut dilanggar.
Namun, bagi mereka yang niatnya tulus iklas, maka orang tersebut akan merasakan air sendang yang berbeda dengan air yang biasa dirasakan. “Kalau orang yang ke Sendang Kali Pancur, pasti rasa airnya akan berbeda dengan air biasa. Rasanya seperti kemrenyes (segar) di badan,” unkapnya.
Ini artinya, bagi mereka yang permohonannya diterima maka peritual akan merasakan air Sendang Kali Pancur segar seperti ketika diguyurkan ke tubuh. Air terasa seperti berwaha dingin yang kemudian akan langsung menguap jika terhembus angin.
Namun jika air sendang hanya berasa tawar, tidak dingin tidak juga panas seperti air pada umumnya, itu pertanda kalau niat permohonannya belum diterima oleh penguasa peri cantik penguasa gaib Sendang Kali Pancur.
Daun Pohon Gayam dan Ramalan Musim Penghujan
Sejak keberadaannya ratusan tahun silam sampai sekarang, air Sendang Kali Pancur dikenal tidak pernah mengalami surut alias kering, walau dalam musim kemarau panjang sekalipun. “Mau musim hujan atau musim kering, airnya tetap akan segitu-segitu saja,” kata Mbah Darori.
Tak hanya Sendang Kali Pancur saja yang memiliki kekuatan gaib, lokasi sekitar dimana sendang tua ini berada juga dikenal tak kalah wingit alias angker. Sendang Kali Pancur ini terlatak tepat dibawah tiga pohon besar yang juga telah berumur ratusan tahun, diantaranya adalah dua buah pohon gayam dan satu pohon beringin.
“Dahulu sebanarnya ada banyak pohon rimbun dan besar-besar di sekitar sendang tersebut. Seiring usia pohon, satu persatu pohon pada tumbang dan mati dengan sendirinya. Namun hanya tiga pohon tersebut tersisa yang sampai saat ini belum mati atau tumbang. Sampai sekarang, tak ada orang yang berani mengusiknya atau bahkan berani menebangnya,” ceritanya.
Diantara ketiga pohon besar yang masih tersisa, kedua pohon gayam dikenal sebagai pohon yang paling angker, lantaran kedua pohon tersebut diyakini adalah istananya dari peri si penunggu gaib Sendang Kali Pancur. Dari cerita warga sekitar, banyak kejadian aneh yang sering terjadi pada pohon ini, seperti munculnya penampakan makhluk gaib seperti pocongan, genderuwo atau siluman ular raksasa, sampai suara-suara seram yang membuat bulu kuduk merinding.
Pernah juga dahulu ada anak warga sekitar kampung yang hilang, setelah dicari berhari-hari kemanapun tetap tidak ditemukan juga. Namun alehnya, tanpa dicari-cari, tahu-tahu si anak tersebut telah berada di bawah pepohonan gayam di Sendang Kali Pancur tersebut.
Ada peristiwa gaib lain yang ditunjukan dari kedua pohon gayam, inilah yang sering diyakini warga sebagai petunjuk akan gejala alam. “Daun pohon gayam yang ada di Sendang Kali Pancur itu dapat dijadikan sebagai pertanda akan datangnya hujan untuk wilayah di sini,” paparnya.
Tanda tersebut dilihat dari mulai adanya daun muda yang banyak tumbuh pada kedua pohon gayam keramat itu. Jika daun muda mulai tumbuh banyak, itu tandanya akan terjadi musim penghujan untuk wilayah sekitar sendang.
Tegasnya, walaupun wilayah Jawa Tengah dan kota sekitar Ungaran dimana pohon keramat dan sendang ini berada sudah mulai memasuki musim penghujan, namun jika daun pohon gayam yang tertanam di Sendang Kali Pancur ini belum menunjukan daun mudanya, maka bisa dipastikan wilayah kampung ini belum akan terjadi hujan.
“Daun muda pohon gayam itu adalah daun baru yang tipis, berwarna hijau muda kekuningan. Jika daun tersebut sudah mulai nampak, maka itu tandanya akan terjadi hujan. Jika daun itu belum terlihat, jangan harap akan turunnya hujan di kampung sini,” ungkapnya meyakinkan
sumber : http://koplernews.blogspot.com/2012/10/tempat-ritual-para-tki-yang-ingin.html
No comments:
Post a Comment