Film dokumenter berjudul "Silent Hope" menyoroti penderitaan kaum perempuan tersebut. Dialog dalam film tersebut menyebutkan bahwa kaum perempuan Desa Padaung Karen mengenakan cincin kuningan di leher untuk meneruskan tradisi dengan perasaan tulus. Namun, ketulusan tersebut dimanfaatkan oleh beberapa agen wisata untuk menambah keuntungan. Desa tersebut tidak mendapatkan manfaat apapun karena hingga kini belum memiliki akses listrik, jalan, kesehatan, bahkan sekolah.
“Kaum perempuan hanya menerima sebagian kecil dari keuntungan yang diterima perusahaan travel. Sebagian besar uang masuk ke perusahaan travel. Gadis-gadis tersebut tidak akan pernah dapat memilih untuk tidak mengikuti tradisi ini," kata opini seorang pembaca, seperti dikutip laman Chiang Rai Times Thailand. |
No comments:
Post a Comment